FKM News Network, 25 April, 2004
Siaran pers
Jafar Umar Thalib Kembali Merusuh Ambon
Yth. Seluruh Masyarakat Maluku di Seluruh Dunia
Selamat Merayakan HUT RMS ke 54.
Syaloom ........ Mena ......... Muria ..........!!!!!!!!!!.
Bersama ini beta informasikan, bahwa terhitung hari ini, Minggu 25 April 2004 atas
petunjuk dan Perintah lisan Pimpinan Eksekutif FKM dari Amerika, maka komando
Pimpinan Pusat untuk sementara diambil alih oleh beta (Operator Komputer FKM
Pusat), dengan status penanggung jawab Darurat Pimpinan Pusat FKM.
-----------------------------------------------------------
Berdasarkan perintah Pimpinan Eksekutif tersebut maka dengan ini beta informasikan
kepada basudara semua bahwa pada hari ini tanggal 25 April 2004, FKM Pusat di
tanah air yang bermarkas di Kudamati dengan dan atas perkenaan Upu Allah
Kabasaran, Tuhan Yesus Kristus katong sudah melaksanakan kegitan Upacara
Pengibaran Bendera "Benang Raja" dengan gagah perkasa dan sukses.
Terpujilah Allah Yang Agung .........!!!!!..........Mena .........!!!!.
Laporan Awal :
Tanggal 24 April 2004
Jam 14.00 Waktu Maluku
Ibadah rutinitas (kunci usbu) di markas FKM sampai dengan jam 17.30 Waktu
Maluku.
Jam 21.00 Waktu Maluku
Ibadah persiapan pertama untuk menguatkan iman dan mental peserta Upacara.
Jam 23.00 waktu Maluku
Aparat (TNI) yang berjumlah kurang lebih 30 orang mendatangi Markas FKM, namun
hanya sebatas di halaman saja, karena simpatisan/anggota FKM juga sudah
memenuhi halaman Markas FKM.
Jam 24.00 Waktu Maluku.
Ibadah persiapan (terakhir) dilaksanakan. Masa/simpatisan FKM yang hadir lebih
banyak dari jumlah Polisi yang ada. Ibadah ini berlangsung sampai dengan Jam 5
Pagi.
Tanggal 25 April 2004
Jam 08.30 waktu Maluku
Ibadah pagi persiapan pengibaran bendera.
Jam 09.00 waktu Maluku
Ibadah Pagi di Gereja Sinar, dimana cucu Pertama Dr. Alex, Pimpinan Eksekutif yang
bernama Alysia Aurellya Fernanda (Nanda), dan Alexander Pentury dibaptis.
Jam 10.40 waktu Maluku
Setelah pulang dari Ibadah di gereja Sinar, Sekjen memerintahkan untuk segera
dilaksanakan kegiatan acara Upacara Pengibaran Bendera Benang Raja dengan
segala resiko yang akan ditanggung.
Jam 11.00 waktu Maluku
Pemancangan 2 buah tiang bendera dimana sudah terikat masing-masing bendera
Benang Raja dan bendera PBB. Dilanjutkan dengan Laporan Komandan Upacara,
bahwa Upacara sudah siap untuk dilaksanakan. Maka Pembina Upacara dalam hal ini
Sekjen FKM langsung memerintahkan untuk segera dilaksanakan. Acara selanjutnya
yaitu pengibaran bendera Benang Raja dan Bendera PBB dengan diiringi Lagu
Kebangsa Maluku Tanah Airku.
Suasana begitu haru dan sangat luar biasa tercuat dalam upacara tersebut, dimana
pada saat bendera dikibarkan semua peserta mencucurkan air mata haru.........
bangga....... yang teramat sangat ......, karena bendera Benang Raja bisa berkibar
dengan gagah dan perkasanya di halaman Markas FKM .... (suatu suasana yang
tidak dapat di gambarkan dengan kata-kata)
Sang saka Benang Raja yang dinaikan selain dengan lagu juga disambut dengan
teriakan Mena Muria ..............berulang-ulang oleh seluruh peserta yang hadir,
disamping itu juga bunyi tiupan kulibia tak mau kalah menyambut dan mendukung
terkibarnya sang gagah perkasa Benang Raja.
Setelah pengibaran bendera, dilanjutkan dengan pembacaan Naskah Proklamasi oleh
Ketua FKM Perwakilan Passo, yang kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Pidato
Pimpinan Eksekutif FKM dari USA, yang dibacakan langsung oleh Sekjen FKM.
Selesai pembacaan peserta menyambutnya dengan teriakan Mena Muria dan lagu
Pujian "Sekarang Beri Syukur".
Setelah laporan selesainya upacara oleh komandan Upacara kepada Pembina
Upacara maka selesailah seluruh rangkaian upacara pengibaran Bendera Benang
Raja.
Jam 11.45 waktu Maluku
Aparat Polri mendatangi markas FKM dengan jumlah personil kurang lebih 100 orang,
dan langsung mem-back-up seluruh lokasi upacara. Atas perintah pimpinan mereka,
maka masa yang hadir pada saat itu langsung dipisah antara yang merupakan
peserta dan yang hanya menonton saja (saat itu lagu kidung pujian tetap
dikumandangkan oleh peserta yang hadir).
Salah satu dari Polisi tersebut (belum diidentifikasi), meminta untuk kidung pujian itu
dihentikan dan meminta penanggung jawa upacara untuk memisahkan diri dari
peserta yang ada. Maka Sekjen FKM Moses Tuwanakotta dengan penuh kebesaran
jiwa, jiwa yang besar bagaikan seorang kesatria yang siap sedia, dengan penuh
sukacita dan lapang dada berjalan kearah yang sudah ditunjukkan untuk menyatakan
diri sebagai salah seorang pemimpin besar perjuangan yang mulia ini sebagai
penanggung jawab upacara.
Setelah itu maka beberapa personil Polri mulai diperintahkan atasannya untuk
menurunkan bendera Benang Raja (tidak termasuk bendera PBB) dan mencabut tiang
bendera tersebut.
Kemudian Sekjen dan sekitar 500 orang simpatisan digiring untuk menuju ke Markas
Polisi Daerah Maluku, Batu Meja. Sesampainya disana, masa tidak diperkenan
masuk hanya Sekjen dan beberapa simpatisan saja yang dengan paksa ditarik
masuk kedalam Polda.
Melihat hal itu masa dari Belakang Soya, Kudamati dan seluruh penjuru kota Ambon
mulai memenuhi halaman Polda Maluku. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh anak
bangsa Maluku/Alif"uru /In, rumpun Melanesia sangat mencintai FKM, mencintai
Perjuangan para pimpinan FKM, mencintai RMS, mencintai Benang Raja, mencintai
dan menghendaki Maluku baru.
Namun hal ini ditanggapi lain oleh pihak Polda dengan mengerahkan sejumlah
personil dengan segala macam cara untuk membubarkan masa yang ada.
Perlu kami sampaikan bahwa saat berita ini dibuat, situasi Kota Ambon/Maluku
sudah hancur lebur/kacau balau/dan menjadi rusuh.
Data terakhir yang kami himpun bahwa sekarang ini terjadi kerusuhan baru di Maluku
dibawah Pimpinan Jafar Umar Talib dan Ustat Atamimi yang sebelumnya sudah
memprovokasi masa muslim yang bukan asli Maluku (pendatang) untuk menghabisi
separatis Kristen RMS lewat tabliq Akbarnya tanggal 24 April 2004. Maka kondisi
kerusuhan barupun mulai mengakibatkan kebakaran dan kehancuran, serta
pembunuhan/penembakan antara lain:
1. 2 buah mobil polisi dibakar.
2. 2 masyarakat (tidak jelas) luka-luka akibat kena lemparan batu
3. Semmy Latuni (Kepala Sekolah SMU Rehoboth) terkena tembak di bagian perut
4. dr. De Keyzer dipotong/dibunuh di rumahnya di Mardika
5. Pembakaran disejumlah tempat antara lain :
- Perumahan Mardika
- Perumahan Baru di Pohon Puleh
- Barak Pengungsi (Wailela)
- Aster (Galala)
- Kantor Perwakilan PBB untuk Maluku yang baru diresmikan beberapa waktu lalu
- Pelabuhan Yosudarso
- Kampus PGSD
Data ini merupakan data sementara, karena proses penghancuran dan pembakaran
masih saja terjadi diseluruh wilayah Pulau Ambon dan masih terus dipantau oleh
Kontraintelijen FKM yang saat ini masih berada dilapangan.
Kondisi Sekjen saat ini masih tetap aman, meskipun kami sangat meragukan
keberadaannya di Mapolda itu.
Untuk itu, selaku pemegang kendali Sementara Pimpinan FKM Pusat, beta
menghimbau dan meminta semua perwakilan/semua anak bangsa Maluku/Alif'uru/Ina,
mari bantu katong dolo.
SOS........ SOS .......... SOS........... SOS......... SOS........... SOS......... SOS..........
SOS.........SOS............SOS .......... SOS...........SOS..........
SOS.......!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Ini data sementara, perkembangan selanjutnya akan kami sampaikan.
Syaloom dan Wassallam
Pimpinan Sementara FKM Pusat
MENA MURIA!
Amboina, 25 April, 2004 |