FKM News Network, 26 April, 2004
Siaran pers
Seruan keprihatinan
Ditujukan Kepada:
1. Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa di New York.
2. Presiden Amerika Serikat di Washington DC.
3. United Nation High Commission For Human Rights (UNHCHR) di New York.
4. Negara-negara Uni Eropa.
5. Perdana Menteri Australia di Canberra.
6. Presiden Republik Indonesia di Jakarta.
7. Masyarakat Pencinta Damai, Kebenaran, Keadilan dan Hak-hak Asasi Manusia di
dunia.
Dalam perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Maluku Selatan (RMS) yang ke-54,
tanggal 25 April 2004, tepatnya pada hari Minggu Pkl. 10.40 Waktu Maluku, yang
dilakukan secara damai, demokratis dan bertanggung jawab, dan telah terjadi
tindakan represif oleh TNI dan diseting dengan berbagai tindakan kekerasan yang
bekerjasama dengan Jafar Umar Thalib dan Ustad Atamimi , yang melakukan Tabliq
Akbar sabtu malam, kenyataannya sejak Pkl. 13.00 Waktu Maluku, aksi tersebut
terwujud seperti dibawah ini :
1. Penembakan oleh aparat TNI terhadap masyarakat sipil tanpa ada perlawanan
(korban meninggal kurang lebih 12 orang, dan korban luka-luka 98 orang).
2. Pembakaran rumah-rumah penduduk di perkampungan-perkampungan antara lain;
desa poka, mardika, wailela, Tanah Lapang Kecil, Urimessing (pohon puleh), Air Mata
Cina.
3. Pembakaran gedung Kantor Perwakilan PBB untuk Maluku.
4. Penyerangan masih terus berlangsung tanpa ada perlawanan sedikit pun dari
masyarakat sipil (komunitas Kristen).
5. Pembakaran Gedung Gereja Silo yang sementara di bangun.
6. Dua buah mobil penumpang telah dibakar masa dengan bantuan TNI.
7. Sekretaris Jenderal FKM, Moses Tuwanakotta dan kawan-kawan telah ditahan di
Polda Maluku (menyerahkan diri secara damai dan bertanggung jawab).
8. Patut disesalkan tindakan brutal militer (TNI) terhadap masyarakat sipil asli Maluku
/ Alif’uru dengan alasan pengibaran bendera separatis RMS pada HUT-nya yang
ke-54, mengingat surat pemberitahuan dan permohonan izin telah disampaikan oleh
FKM 2 bulan sebelumnya.
9. Kejadian ini diperkirakan akan lebih tambah brutal pada malam hari.
Sehubungan dengan itu dimintakan kepada semua pihak yang kami sebutkan diatas
kiranya segera dapat melakukan tindakan pencegahan demi keselamatan jiwa
masyarakat sipil asli Maluku, bangsa Alif’uru yang sedang memperjuangkan haknya
yaitu kembalinya kedaulatan Republik Maluku Selatan yang telah ada pada 54 tahun
yang lalu.
Demikian seruan ini kami sampaikan, dengan harapan kiranya dapat diperhatikan
sebagaimana mestinya, mengingat sampai dengan saat ini Senin, 26 April 2004 Pkl.
03.15 waktu Maluku, diperkirakan akan terjadi penyerangan secara besar-besaran
terhadap masyarakat sipil asli Maluku bangsa Alif'uru karena indikasinya sudah
semakin jelas dengan adanya rentetan bunyi tembakan secara terus menerus dan
granat.
Sekali lagi dengan penuh kerendahan hati kami sangat mengharapkan adanya
tindakan pencegahan dan perlindungan dari pihak-pihak seperti yang kami sebutkan
diatas (alamat tujuan surat ini), demi menghindari jatuh korban secara terus-menerus
terhadap bangsa asli Maluku / Alif'uru.
Terima kasih.
Tembusan disampaikan kepada:
- Pimpinan Eksekutif di USA dan Pimpinan Yudikatif FKM di Kamp Tahanan –
Jakarta, sebagai laporan.
- Perwakilan FKM seluruh dunia untuk dikeetahui.
- Anak Bangsa Maluku / Alif’uru / Ina, ruumpun Melanesia di Seluruh Dunia.
MENA MURIA!
Amboina, 26 April, 2004 |