KOMPAS, Senin, 10 Mei 2004
Upaya Perluas Konflik di Ambon Tak Berhasil
Ambon, Kompas - Sejumlah upaya untuk memperluas konflik Maluku
pascapengibaran bendera Republik Maluku Selatan (RMS), 25 April lalu, sejauh ini
masih bisa diatasi. Upaya provokasi dengan melakukan penembakan ke arah warga
di Buru Selatan yang menyebabkan dua orang tewas dan enam luka-luka tidak
memancing warga untuk melakukan pembalasan.
Di Maluku Tengah, penyerangan warga ke kantor kepolisian sektor di Pulau Masohi
akibat pemukulan warga oleh dua aparat berhasil dikendalikan. Di Ambon juga tidak
ada insiden baru dalam satu minggu terakhir.
Aktivis Gerakan Perempuan Peduli dan penandatangan Deklarasi Malino II, Sr Brigitta
Renyaan, Sabtu (8/5) di Ambon, mengatakan, baik komunitas Muslim maupun
Kristen di Ambon sama-sama tidak menghendaki terulangnya konflik yang terjadi
sejak tahun 1999 itu. Meski sempat terpancing oleh peristiwa pengibaran bendera
RMS pada 25 April lalu, pada dasarnya masyarakat sudah bosan dengan konflik.
"Penyerangan tidak terjadi terus-menerus siang-malam seperti dulu, itu bukti bahwa
masyarakat tidak lagi mudah terpancing," kata Brigitta.
Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Maluku yang baru dilantik, Brigjen (Pol) Aditya
Warman, seusai upacara penyerahan pataka Salawaku Emarina dari pejabat lama
Brigjen (Pol) Bambang Sutrisno di Markas Polda Maluku, Minggu, mengemukakan,
prioritas pengamanan di Maluku dalam hari-hari mendatang adalah mencoba
menciptakan kehidupan normal di masyarakat.
"Biar yang bekerja bisa bekerja, yang berusaha bisa berusaha, dan yang sekolah bisa
bersekolah kembali seperti biasanya," kata Aditya.
Dikatakan, sambil mempelajari permasalahan yang ada di Maluku, pihaknya akan
mengupayakan agar kondisi keamanan di Maluku yang sebetulnya sudah mulai
membaik bisa pulih seperti semula. Pengamanan di Maluku, kata Aditya, merupakan
tugas yang berat dan harus dilakukan dengan sebaik- baiknya agar pemilu presiden
dapat diikuti oleh seluruh masyarakat. Aditya juga meminta media massa untuk ikut
membantu menyejukkan situasi di Ambon.
Terus dikejar
Kepala Polres Maluku Tengah Ajun Komisaris Besar I Gusti Ngurah Gunawan
mengemukakan, situasi di Masohi telah sepenuhnya terkendali. Penyerbuan ke
Polsek Masohi oleh warga terjadi akibat kesalahpahaman antara masyarakat dan
aparat kepolisian.
Dua polisi yang diduga melakukan kekerasan terhadap warga saat ini sedang
diperiksa. Situasi keamanan di Buru Selatan, menurut Gunawan, juga telah
dikendalikan. Akan tetapi, pelaku penembakan dari perahu motor yang menyebabkan
dua orang tewas dan enam luka-luka itu masih dalam pengejaran. (wis)
Copyright © 2002 PT. Kompas Cyber Media
|