The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

KOMPAS


KOMPAS, Kamis, 13 Mei 2004

Dr Azhari Sempat Sembunyi di Pekanbaru

Pekanbaru, Kompas - Buronan sekaligus tersangka peledakan bom di Legian, Bali, Oktober 2002 lalu, Doktor Azhari dan Nurdin Moh Top, sempat bersembunyi satu bulan di rumah kontrakan di kawasan Sidomulyo, Pekanbaru, sebelum menghilang. Akibatnya, pelaku yang melindungi pelarian Azhari dan Nurdin Moh Top bertambah, seiring penyebaran pengaruh yang mereka lakukan selama sembunyi.

Hal tersebut terungkap dalam persidangan lanjutan terdakwa Sudigdoyo alias Sudiq alias Dwi bin Muryoto, yang dipercaya membiayai pelarian Dr Azhari dan Nurdin Moh Top, di Gedung Wanita Provinsi Riau, Pekanbaru, Rabu (12/5).

Pada saat membacakan putusan sela, Ketua Majelis Hakim Soemantri mengatakan, awal April 2003, terdakwa Sudigdoyo bertemu untuk pertama kalinya dengan Dr Azhari dan Nurdin Moh Top di Pasar Pagi Arengka, Pekanbaru. Pada saat itu Dr Azhari dan Nurdin Moh Top tengah bersembunyi dari kejaran aparat kepolisian terkait peledakan bom di Bali.

"Saat itu terdakwa bersedia menyediakan dana untuk membiayai rumah kontrakan Dr Azhari dan Nurdin Moh Top di Jalan Delima, Kelurahan Sidomulyo," kata Soemantri.

Selama di rumah kontrakan tersebut, Soemantri mengatakan, Dr Azhari dan Nurdin Moh Top kerap menggelar ceramah agama terbatas yang juga diikuti oleh terdakwa Sudigdoyo. Dalam ceramahnya terungkap bahwa Dr Azhari buronan Polisi Di Raja Malaysia (PDRM) sehingga rumahnya di Malaysia dijaga ketat.

"Dalam ceramahnya diketahui Azhari dan Nurdin Moh Top menyimpan sejumlah bahan peledak di sebuah tempat di Bengkulu. Bahan-bahan peledak itu akan digunakan untuk membuat teror di tempat-tempat yang menjadi pusat kegiatan para musuh Islam, baik orang Amerika maupun tempat-tempat yang dipenuhi oleh bule-bule. Salah satunya telah dilakukan di Bali," kata Soemantri.

Selain ceramah, Soemantri mengatakan, Azhari dan Nurdin Moh Top juga kerap terlihat membuat model rangkaian kontainer bom yang digunakan sebagai tempat untuk menyimpan bahan-bahan peledak. Model- model rangkaian kontainer bom dimasukkan ke dalam dua buah kardus yang di simpan di rumah kontrakan tadi.

"Namun, di akhir April 2003, Azhari dan Nurdin Moh Top memutuskan melarikan diri kembali, menyusul penangkapan tersangka bom Bali lainnya, yakni Pendi alias M Rais oleh polisi di Plaza Citra, Pekanbaru. Sebelum melarikan diri, Doktor Azhari menitipkan kedua kardus kepada terdakwa Sudigdoyo," kata Soemantri. (oin)

Copyright © 2002 PT. Kompas Cyber Media
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/nunusaku
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044