KOMPAS, Minggu, 25 April 2004, 14:19 WIB
NASIONAL
Ambon Rusuh, Dua Orang Tewas
Ambon, Minggu
KCM/Ilustrasi
Berita Terkait:
• Polisi Tangkap Dua Pengibar Bendera RMS
• Aparat Amankan 20 Bendera RMS
• Pasukan TNI Turunkan Bendera RMS
Dua orang tewas dan belasan lainnya mengalami luka berat serta ringan akibat
bentrokan sehubungan perayaan HUT organisasi terlarang Republik Maluku Selatan
(RMS) dan demo damai simpatisannya ke Mapolda Maluku, Minggu (25/4).
Menurut antara, korban meninggal adalah Noke Meyer dan satu lainnya di rumah
sakit Alfatah belum diketahui identitasnya, sedangkan yang terluka kini menjalani
perawatan di Masjid Alfatah, Almuqadam, dan Bakhti Rahayu akibat terkena
tembakan yang belum jelas sumbernya.
Ketegangan ini berawal dari perayaan HUT RMS oleh massa Forum Kedaulatan
Maluku (FKM) di kediaman Pimpinan Eksekutifnya, Dr.Alex Manuputty dan berlanjut
dengan demo damai ke Mapolda Maluku yang dikawal personel polisi. Ihkwal
pengawalan ini mengundang pertanyaan dari umat Muslim mengapa perbuatan makar
ditolerir aparat keamanan.
Ratusan orang simpatisan RMS tersebut, tidak sampai ke Mapolda Maluku karena
dihadang personel polisi. FKM menyerukan kepada massa bahwa siapa pengikutnya
silahkan masuk dan bila bukan bubar dan kembali ke rumahnya masing-masing.
Dalam perjalanan kembali ke kawasan Kudamati, terjadi bentrokan di perempatan
tugu Trikora dan berlanjut aksi lempar-lemparan dengan batu serta benda keras
lainnya sehingga aparat keamanan terpaksa mengeluarkan tembakan peringatan.
Korban yang tewas maupun terluka belum diketahui siapa yang menembaknya.
Ketegangan ini juga mengakibatkan sejumlah rumah unit terlihat terbakar dan
aktivitas lalu lintas pada kawasan tertentu diblokir.
Gubernur Maluku, Karel Albert Ralahalu, Pangdam XVI/Pattimura, Mayjen TNI.
Syarifuddin Sumah dan Kapolda Maluku, Brigjen Pol. Bambang Sutrisno belum bisa
dikonfirmasi karena tengah berapat di Mapolda Maluku bersama Walikota Ambon,
Drs.Jopi Papilaja,MS.
Ketegangan itu sangat disesalkan berbagai pihak karena memperkeruh situasi
keamanan yang semakin kondusif dan mengarah ke perdamaian abadi secara
alamiah, menyusul kerusuhan sejak 19 Januari 1999. Masyarakat mengharapkan
aparat keamanan bertindak tegas sesuai prosedur untuk menghukum siapa pun yang
terlibat sehingga situasi keamanan tidak kembali mencekam. (Ant/edj)
Copyright © 2002 PT. Kompas Cyber Media
|