The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

KOMPAS


KOMPAS, Senin, 26 April 2004

Korban Tewas 16 Orang Ambon Masih Bergejolak

Ambon, Senin

Situasi Kota Ambon, Senin (26/4) pagi, masih bergejolak. Kebakaran terjadi di rumah-rumah penduduk kawasan Talake, Kecamatan Nusaniwe.

Kebakaran di kawasan Talake ini mengakibatkan masyarakat setempat maupun Wanitu, Kecamatan Nusaniwe, terpaksa mengungsi ke daerah aman seperti Kudamati, Air Salobar, Amahusu, Latuhalat, Eri di semenanjung Nusaniwe maupun daerah pegunungan di Kecamatan Sirimau.

Begitu juga pengungsi asal Poka, Kecamatan Baguala yang baru kembali akhir Februari lalu, terpaksa dievakuasi ke Desa Passo, Lateri, Latta, dan Halong. Arus pengungsian juga terjadi dari kawasan Mardika, Kecamatan Sirimau, seiring terbakarnya hotel Amans, Minggu (25/5).

Kebakaran juga terjadi pada kantor Koordinasi Hubungan Kemanusiaan PBB (Organization Coordination Humannitarian Affairs-OCHA), SD Negeri Alhilal, penginapan Silalou, Sekretariat Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan (PDK) Maluku, kantor Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (Kapet) Seram, sebagian salah satu tempat ibadah yang masih dalam perampungan serta puluhan rumah penduduk di berbagai kawasan.

Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu telah meminta tambahan personil polisi dari Kapolri dan disetujui pengiriman dua SSK serta membatasi aktivitas sebelum pukul 18.00 WIT. "Saya juga telah berkoordinasi dengan tujuh bupati se-Maluku agar mengantisipasi kemungkinan merembesnya ketegangan ke masing-masing daerahnya. Begitu pun, pertemuan dilaksanakan dengan pimpinan/tokoh agama guna meminimalisir meluasnya konflik, menyusul peristiwa serupa, 19 Januari 1999 lalu, dan sebenarnya saat ini kondisi keamanan sudah semakin kondusif serta mengarah ke perdamaian abadi," ungkapnya.

Ambon hari Minggu (25/4) diwarnai kerusuhan seusai massa Front Kedaulatan Maluku memperingati hari ulang tahun gerakan separatis Republik Maluku Selatan, yang diikuti dengan pertikaian antara sebagian kecil warga pendukung RMS dan massa pendukung Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kantor Berita Antara melaporkan, hingga kini sedikitnya 16 orang meninggal dunia akibat kerusuhan tersebut, termasuk dua personil Brimob dan sekitar seratus lainnya luka, baik berat dan ringan. Korban meninggal dunia sebagian besar akibat terkena tembakan di bagian dada dan kepala, atau karena dibacok dengan parang, Korban luka-luka kini menjalani perawatan intensif di RSUD Dr. Haulussy, Bhakti Rahayu, RS GPM, RS Alfatah, dan RS Al-Muqadam.(Ant/nik)

Copyright © 2002 PT. Kompas Cyber Media
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/nunusaku
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044