The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

KOMPAS


KOMPAS, Senin, 26 April 2004

Pemprov Maluku Belum Pertimbangkan Naikkan Status Tertib Sipil

Ambon, Senin 26-4-2004

Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu menyatakan, belum mempertimbangkan menaikkan status tertib sipil ke darurat sipil maupun darurat militer menyusul terjadinya kerusuhan sejak hari Minggu (25/4), yang telah mengakibatkan 16 orang meninggal dan 131 lainnya luka berat/ringan serta rusaknya sarana dan prasarana umum maupun permukiman penduduk.

"Saya dan unsur muspida belum mempertimbangkannya," kata Gubernur ketika ditanya sesuai teleconference dengan Kapolri Jenderal Pol.Dai Bachtiar di Mapolda Maluku, Ambon, Senin (26/4) siang. Kerusuhan di Maluku sejak 19 Januari 1999 lalu mengakibatkan diberlakukan Darurat Militer, 26 Juli 2002 lalu dan kemudian diturunkan statusnya menjadi tertib sipil, 15 September 2003 lalu.

Gubernur Ralahalu mengakui, kekuatan pasukan, baik Polisi maupun TNI, di daerahnya relatif kecil sehingga dengan kedatangan dua Satuan Setingkat Kompi (SSK) Gegana dari Mabes Polri yang telah tiba di Ambon, Senin siang, bisa mengoptimalisasi penanganan ketegangan.

"Mudah-mudahan bisa menambah perkuatan pasukan untuk mengatasi ketegangan sejak Minggu siang. Selain itu, melalui koordinasi dengan Pangdam XVI/Pattimura, kami juga meminta tambahan satu batalyon personil TNI yang dijadwalkan Selasa (27/4) direalisir Panglima TNI," katanya menambahkan.

Khusus mengenai teleconference dengan Kapolri, Gubernur Ralahalu menjelaskan bahwa kegiatan itu sifatnya hanya untuk melaporkan perkembangan situasi sementara dan dijadwalkan kegiatan serupa juga dilakukan dengan Menko Polkam dan Menko Kesra, Senin siang.

"Kapolri mengarahkan agar senantiaas memantau perkembangan dan gubernur bersama unsur muspida tetap satu bahasa maupun langkah tindak yang betul-betul sesuai prosedur yang berlaku. Mudah-mudahan dengan kekompakan ini bisa mengatasi masalah yang kembali terulang, menyusul konflik awal, 19 Januari 1999 lalu," ujarnya.

Kapolda Maluku Brigjen (Pol) Bambang Sutrisno secara terpisah secara diplomatis mengemukan bahwa menaikkan status tertib sipil ke darurat sipil maupun darurat militer itu tergantung kesepakatan muspida dan diputuskan gubernur.

"Yang pasti siang ini dua SSK Gegana telah tiba di Ambon dan siap dikerahkan sesuai koordinasi dengan Pangdam XVI/Pattimura, Mayjen TNI. Syarifuddin Summah," katanya seraya menambahkan, ketegangan di lapangan yang masih berlangsung akan ditangani.

Pangdam XVI Pattimura Syarifuddin Summah membenarkan adanya penambahan satu batalyon Satuan Tugas (Satgas) sebanyak 450 personil TNI.. Mereka akan berada di posko dan didisain penanganan lapangan guna mencegah jangan sampai konflik merembes ke daerah lainnya.

"Kami juga masih berusaha untuk menghentikan aksi pembakaran di kawasan Talake, Kecamatan Nusaniwe maupun penembakan gelap dan bom. Begitu pun, pengungsi Poka, Kecamatan Baguala, Kota Ambon telah dievakuasi dan diamankan di Denzipur V," katanya.(Ant/nik)

Copyright © 2002 PT. Kompas Cyber Media
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/nunusaku
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044