KOMPAS, Selasa, 27 April 2004, 01:44 WIB
NASIONAL
Korban Tewas 23 Orang Jam Malam Diberlakukan di Ambon
Ambon, Senin
Berita Terkait:
• Polisi Mintai Keterangan Delapan Simpatisan RMS
• Polisi Masih Selidiki Kemungkinan Pemakaian Senjata Saat Rusuh Ambon
• Pemerintah Segera Kirim Pasukan ke Maluku
Korban tewas akibat kerusuhan di kota Ambon hingga kini mencapai 23 orang dan
148 orang menderita luka ringan dan berat. Kantor Berita Antara dari Ambon, Senin
(26/4) malam, malam melaporkan seluruh korban telah dievakuasi ke RSU Alfatah
dan RSUD Dr.Haulussy.
Aparat keamanan dengan penambahan dua SSK dari Mabes Polri telah dikerahkan
untuk melakukan penyekatan pada daerah-daerah rawan pertikaian. Namun, hingga
Senin (26/4), sekitar pukul 20.45 WIT, masih terdengar tembakan yang membuat
resah masyarakat di ibukota Provinsi Maluku ini.
SCTV memberitakan, jam malam kini kembali diberlakukan di Ambon. Keputusan
tersebut efektif, Senin (26/4) mulai pukul 18.00 Waktu Indonesia Timur (WIT).
Penerapan jam malam tak berarti situasi di sana terkendali. Sekitar pukul 19.30 WIT,
seorang di antara 19 penumpang Kapal Motol Dorolonda yang merapat di Pelabuhan
Yos Sudarso dari Papua, ditusuk lelaki tak dikenal. Korban dalam keadaan kritis dan
segera dilarikan ke Rumah Sakit Bakti Rahayu Ambon.
Empat kompi pasukan TNI dari Batalyon Infanteri (Yonif) 413/Komando Cadangan
Strategis Angkatan Darat (Kostrad) yang bermarkas di Solo diberangkatkan untuk
guna mendukung kekuatan Polri mengatasi pertikaian di Ambon. Pasukan
diterbangkan dengan empat pesawat Hercules TNI Angkatan Udara dari Pangkalan
Udara (Lanud) TNI AU Adi Sumarno, Solo. Keberangkatan mereka dilepas langsung
Panglima Kostrad Letnan Jenderal TNI Bibit Waluyo.
Kerusuhan di Ambon terjadi harii Minggu (25/4) siang (25/4) dipicu perayaan HUT
kelompok separatis Republik Maluku Selatan (RMS). (nik)
Copyright © 2002 PT. Kompas Cyber Media
|