The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Masariku Network


Masariku Network, 05 Mei 2004

Beberapa indikator lapangan untuk diuji lebih lanjut

1. Sebulan sebelum konflik Pangdam XVI Pattimura sudah melansir berita tentang kemungkinan RMS akan menggagalkan pemilu.

2. Rapat koordinasi antara Kodam & Polda sudah dilakukan 1 minggu sebelum 25 April

3. Pertemuan beta dengan Kahumas Mapolda Maluku & membahas tentang fenomena FKM/RMS, dan kemungkinan memboncengnya kepentingan TNI dalam peristiwa 25 April mendatang (pointnya sudah ada di kronologis yang dikirim)

4. Baik Pangdam maupun Kapolda sudah melansir di media cetak local tentang kesiapan mereka menyikapi 25 April. Pangdam katakana akan melibas. Sementara Kapolda katakan akan menghantam. Selain itu Kapolda katakana sejauh tidak menimbulkan anarkis masih bias ditolerir.

5. Ditetapkan pelaksanaan operasi mutiara merah putih oleh pihak Polda Maluku.

6. Kuliah umum Pangdam XVI Pattimura di STAIN, yang antaranya membicarakan tentang separatis FKM/RMS beberapa hari sebelum tanggal 25 April 2004, yang diikuti dengan pembentukan satgas merah putih.

7. Penyebaran aparat TNI berpakaian sipil di wilayah-wilayah Kristen pada malam tanggal 24 April, dengan alasan akan memantau pengibaran bendera RMS (point ini sudah ada di kronologis)

8. Peristiwa padamnya lampu di Kudamati tanggal 25 April, jam 2.00 selama kurang lebih 10 menit, yang diikuti dengan terlihatnya bendera-bendera RMS sudah terpasang ketika lampu nyala lagi.

9. Perayaan HUT RMS tanpa pencegahan dan kehadiran aparat.

10. Demo/pawai para pendukung FKM/RMS. Dari simpatisan FKM diperoleh informasi bahwa setelah Mozes (Sekjend FKM) dibawah pergi, ada kurang lebih 20-an orang yang menghadiri upacara memanas-manasi masa untuk demo ke Mapolda. Alasannya jangan hanya Mozes yang ditahan, tetapi kita sekalian menyerahkan diri.

11. Aksi saling lempar di Trikora justru telah terjadi sebelum kelompok simpatisan FKM yang kembali dari Mapolda tiba di wilayah itu. Saat itu kelompok simpatisan FKM baru berada di depan Bank Maluku, yang berjarak lebih kurang 600 meter dari tugu Trikora. Masa yang dikategorikan menghadang membawa bendera merah putih dalam jumlah banyak.

12. Terdengar bunyi tembakan di Trikora dan Pohon Puleh ketika masa berbenturan menurut versi Muslim 8 warga mereka tewas saat itu). Setelah dikonfirmasi ke Kapolda Maluku, diperoleh jawaban anggotanya hanya dibekali peluru hampa.

13. Konflik yang serentak meluas ke beberapa titik di kota Ambon, namun dalam skala wilayah yang cukup jauh (Poka-Rumah Tiga daerah terjauh).

14. Pembantaian sadis terjadi di beberapa titik dengan segera

15. Terlihat aparat TNI berada di depan masa Muslim yang menyerang dan membakar (setelah dikonfirmasi ke Pangdam, dijawab itu bukan anggotanya).

16. Pembakaran gedung gereja Nazareth yang disaksikan dan disinyalir dilakukan oleh 8 prajurit Arhanud 11. Besoknya demo warga ke Mapolda.

17. Kedatangan Menko Polkam dan pertemuan dengan tokoh-tokoh agama di airport. Pihak Muslim meminta diberlakukan darurat militer.

18. Dalam pertemuan beberapa pemuda Kristen dengan Pangdam XVI Pattimura, ia meminta para pemuda Kristen bergabung dengan pemuda Muslim untuk menghantam FKM/RMS. Hal ini ditolak oleh pera pemuda Kristen, dengan alasan kegagalan negara jangan dipindahkan menjadi beban komunitas Kristen.

19. Penembakan malam hari di Latuhalat, yang dilakukan oleh speed boat yang merapat di pantai pada malam hari. Ketika disenter terlihat beberapa orang berpakaian loreng. Terdengar bunyi tembakan, dan jatuh korban jiwa. Speed boat kemudian pergi.

20. Penyerangan penumpang kapal Dororonda di Yos Sudarso dibawah kawalan aparat kepolisian. Ada permohonan penambahan pasukan kawal dengan segera saat itu dari aparat yang terkepung, tapi tak diresponse.

21. Diperoleh informasi dari asisten II Pemda Maluku melalui John Ruhulessin, tentang digerebeknya 3 orang sniper oleh tim gegana di atas rumah Hasan Doa. Satu anggota TNI diantaranya ditembak mati karena melawan, dan dua anggota polisi tertangkap.

22. Pertemuan beta dengan 2 anggota intel polri kemarin dulu di hotel Mutiara. Dalam percakapan berkembang opini mereka tentang keterlibatan TNI dalam peristiwa ini.

23. Pertemuan beta dan ketum sinode bersama Wagub Maluku di kantor gubernur baru kemarin siang, memperoleh opini Wagub tentang kemungkinan TNI bermain. Sempat dalam pertemuan dibicarakan soal upeti kepada Pangdam dan Kapolda, sebagaiamana yang dilakukan Sarundayang dulu.

24. Pertemuan Kapolri dengan tokoh-tokoh agama dan tokoh-tokoh masyarakat di aula Masariku Ambon. Tak terjadi dialog, karenanya ada beberapa interupsi. Untuk menuju dan meninggalkan tempat pertemuan, Kapolri menaiki panser milik Poda Maluku. Dalam pertemuan itu Gubernur menegaskan bahwa FKM/RMS mendalangi konflik baru. Sementara itu pihak Muslim menyerahkan pernyatan sikap tertutup, yang diberikan ke Kapolri oleh salah seorang activist LSM wanita.

25. Pada malam hari sudah beredar di komunitas Kristen 2 lembar pernyataan sikap komunitas muslim yang diserahkan secara tertutup ke Kapolri. Pernyataan sikap yang beredar di komunitas Kristen tersebut tak ditandatangani. Salah satu pointnya sangat menyudutkan Kristen, karena menekankan diantaranya tentang butir kesepakatan Malino II yang disetujui dan ditandatangani oleh Muslim dan Kristen Maluku tentang kenyataan Kristen Maluku sebagai FKM/RMS.

26. Diperoleh informasi tentang pergantian Kapolda dan Kapolres Ambon-Lease.

27. Pertemuan beta dengan tim Komnas HAM tadi malam. Dari Komnas HAM berkembang opini tentang keterlibatan TNi di balik setting konflik. Komnas mensinyalir kedatangan Menkopolkam dan rombongan yang hanya sampai di airport, karena mereka saling mencurigai satu dengan lainnya (bandingkan dengan Kapolri yang naik panser dalam pertemuan di Masariku). Selain itu komnas mempertanyakan kemungkinan pergantian Kapolda dan Kapolres karena mereka mengetahui Mister X di balik setting konflik. Ada kemungkinan tekanan yang keras dari kekuatan tertentu untuk pergantian ini.

28. Dalam berita sore di TV Ambon, Kapolda menyampaikan bahwa bukan saja FKM/RMS yang memicu konflik, tetapi ada juga pihak ketiga yang bermain.

29. Percakapan dengan anggota komisi II DPR RI di Jakarta via telpon. Diperoleh informasi tentang akan hearingnya mereka dengan Kapolri hari ini di DPR RI. Selain itu diberitahukan juga bahwa dalam kunjungan ke Ambon, Kapolri memang menghindari dialog karena dia mengetahui ‘sesuatu' di balik setting konflik ini. Opini anggota komisi II DPR RI tersebut bahwa Kapolri sedang diupayakan untuk diganti, setelah ia dianggap sukses menekan dan membuka tabir para gembong teroris di Indonesia. Ditekankan pula bahwa konflik ini ada dalam kaitan dengan hasil konvesi golkar.

30. Diperoleh informasi dari beberapa teman Muslim tentang mulai adanya represi dari lascar jihad terhadap komunitas Muslim di daerah mereka. Telah dikeluarkan pernyataan sikap tentang larangan melakukan transaksi dengan Kristen RMS dalam bentuk apapun juga. Pernyataan sikap dikaluarkan atas nama komando jihad.

31. Pertemuan beta bersama Ketum Sinode dengan Sarundayang, di kantor sinode GPM siang ini. Dalam pertemuan itu Sarundayang menjelaskan antara lain setting konflik yang dilakukan untuk menghantam citra Megawati. Untuk itu menurut dia ada kemungkinan di perluas ke beberapa wilayah lain menjelang pemilu presiden. Sarundayang menganjurkan untuk menolak tambahan pasukan ke Maluku. Demikian pula ia menjelaskan tentang kemungkinan setting konflik untuk memuluskan langkah beberapa kandidat presiden. Dari Sarundayang pula diperoleh informasi tentang tertangkapnya beberapa sniper polisi oleh pihak Kodam XVI Pattimura. Kepada Sarundayang Pangdam menjelaskan telah disitanya senjata khusus sniper dari mereka. Kepada kami dia juga menjelaskan kebenaran berita mutasi Kapolda, yang akan diikuti dengan mutasi Pangdam XVI Pattimura (dia meminta untuk of the record)

32. Diperoleh informasi dari Buru Selatan bahwa desa Wamkana dan Waenalut diserang sekitar jam 5.00 sampai jam 6.00 oleh perusuh yang tak dikenali. Perusuha menggunakan speed boat 1 anak kecil warga Wamkanatewas tertembak dan 2 ibu luka tembak. Dari waenalut satu korban luka tembak atas nama Obeth Lesnussa (38 tahun) Sampai sore ini ada rencana pengiriman pasukan dari Ambon, tetapi belum ada angkutan.

Sementara ini semua informasi di atas merupakan data terbuka untuk dianalisa. Namun perlu diperhatikan dan dikaji kembali pola konflik pada tahun-tahun sebelumnya. Terutama awal dari setiap etape konflik baru. Tersedianya kondisi, pemicu, pematangan, perluasan wilayah, pelanggengan, dan lingkaran kekerasan. Untuk sementara kami belum punya waktu untuk menganalisa semua indicator ini, namun ASUMSI KUAT YANG BERKEMBANG DARI SEMUA INDIKATOR INI BAHWA TNI TERLIBAT KEMBALI DI BALIK SETTING KONFLIK BARU

JM

MASARIKU NETWORK AMBON
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/nunusaku
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044