The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Masariku Network


Masariku Network, 11 Mei 2004

Gambaran Kronologi Peristiwa Pembakaran Baberapa Rumah Penduduk dan Gedung Gereja Nazareth Rabu Tanggal 28 April 2004

I.Hari Minggu tanggal 25 April 2004.

Sekitar pukul 11.00 Wit, berlangsung pawai para pendukung FKM / RMS. Sekitar pukul 11.30 WIT, terjadi bentrokan fisik antara masa yang berawal di bundaran Tugu Trikora, dan kemudian berkembang di beberapa tempat di pusat Kota Ambon.

II.Hari Senin tanggal 26 April 2004.

Sejak pagi telah tersebar isue bahwa daerah-daerah sekitar Karang Panjang akan diserang oleh perusuh, dan terhadap isue tersebut masyarakat menanggapi biasa-biasa saja, karena selama 5 tahun terakhir isue telah menjadi hal yang lumrah bagi masyarakat Maluku, terutama di Kota Ambon.

Pukul 23.00 WIT, terdengar bunyi ledakan Bom secara berturut-turut di seputar pemukiman penduduk di Jalan Chr. M. Tiahahu (Karang Panjang Bawah).

Sejak bunyi ledakan bom tadi membuat anak-anak di seputaran Jalan Chr. M. Tiahahu (Karang Panjang Bawah) mulai berhati-hati dan sepakat untuk melakukan jaga malam sejak bunyi ledakan tersebut. Walaupun sampai pagi saat itu tidak terjadi apa-apa, maupun ledakan susulan.

III.Hari Selasa tanggal 27 April 2004.

Isue kembali disebarkan dan atau beredar, bahwa rencana hari Senin tanggal 26 April 2004, akan ada penyerangan di sekitar Jalan Chr. M. Tiahahu (Karang Panjang Bawah).

Menyikapi isue tersebut, Ketua RW 01 Kelurahan Amantelu bersama para ketua RT meminta bantuan Aparat Keamanan dari Batalyon Arhanud 11 yang berpos di gedung Jakarta Baru untuk mengamankan lingkungan, masyarakat dan Gedung Gereja Nazareth.

Sekitar pukul 16.00 WIT Aparat Keamanan dari Kesatuan Yon Arhanud 11 mulai menempati pos yang telah disiapkan oleh masyarakat di rumah Bapak J S, dalam lingkungan RT 002 RW 01 yang berjarak sekitar 100 meter dari gedung gereja Nazareth Bahwa Rumah yang dipilih oleh Masyarakat untuk dijadikan Pos Aparat tersebut sangat srategis, karena berdekatan dengan jalan setapak yang kemudian dilalui oleh penyerang menuju Gedung Gereja Nazareth. Juga dari tempat itu terhampar pandangan sangat luas ke arah datangnya penyerang menuju lingkungan sekitar Gedung Gereja dan lingkungan pemukiman masyarakat tersebut.

Bahwa ketika saat masyarakat menunjukkan Rumah yang dipilih Masyarakat untuk dijadikan Pos Aparat tersebut, Aparat tidak sependapat menjadikan Rumah pilihan masyarakat itu untuk di jadikan Pos Jaga, dengan alasan kalau ditempatkan di Rumah tersebut, mereka tidak akan dapat memantau Gedung Gereja Nazareth.

Bahwa karena Aparat dari Batalion Arhanud 11 tidak berkeinginan untuk menempati Rumah yang disiapkan Masyarakat yang dikatakan di atas, maka mereka lalu memilih rumah yang ada di lokasi tepat di belakang Gedung Gereja Nasareth, kurang lebih 20 meter dari Gedung Gereja Nazareth.

Pukul 18.00 WIT, masyarakat seperti biasa mulai melakukan kegiatan berjaga-jaga, pada lingkungan maupun di lokasi Gedung Geraja Nazareth, bersama-sama dengan Aparat TNI dari Yon Arhanud 11, namun ditolak oleh Aparat di maksud, tanpa alasan yang jelas.

Sekitar pukul 23.00 WIT, ada berita lewat SMS / HP, bahwa perusuh siap untuk melakukan penyerangan (istilah yang digunakan ¡§perusuh siap untuk naik¡¨), mengakibatkan anak-anak yang berjaga-jaga di sekitar gedung Gereja semakin meningkatkan kewaspadaan mereka.

IV.Hari Rabu dini hari tanggal 28 April 2004.

Sekitar pukul 00.45 WIT, terjadi bunyi ledakan bom pertama kali yang terjadi di belakang Gedung Gereja dan dekat dengan Pos Aparat, di sekitar perumahan dan atau pemukiman Masyarakat.

Karena terdengar ledakan bom tersebut, Aparat yang berjaga-jaga di situ dengan sikap yang tergesa-gesa dan sedikit menekan, memerintahkan masyarakat yang ada di dalam rumah mereka masing-masing agar segera keluar dan tinggalkan lokasi pemukiman mereka.

Hal yang sama juga dilakukan kepada semua orang yang sedang berjaga-jaga di dalam dan pekarangan gedung Gereja, sehingga ada anak-anak yang membantah, namun ada beberapa anak-anak yang diperintahkan dengan suara keras dan kasar sambil menodong dengan senjata mereka dan diperintahkan untuk segera keluar tinggalkan Gedung dan Lokasi Gereja Nazareth.

Seorang Ibu Tua (Ibu OR) malah ditodong dengan ancaman ¡¨Keluar atau saya tembak¡¨. Sementara itu sampai dengan pukul 02.00 malam WIT, sudah sekitar 5 (lima) kali bunyi ledakan bom yang secara beruntun di Pemukiman Masyarakat dan seputaran Gedung Gereja Nazareth.

Pada kurang lebih pukul 01.45 WIT, kami diijinkan oleh Aparat keamanan untuk masuk ke dalam Gedung Gereja guna mengambil hal-hal yang perlu yang masih tertinggal Saat itu anak-anak menggunakan kesempatan tersebut untuk mengambil : 1). Alkitab besar satu buah, 2).computer milik salah satu keluarga, (sedangkan milik gereja tidak dapat diambil). Saat ketika keluar dari Gedung Gereja Nazareth pukul 02.00 WIT, terjadi bunyi ledakan sebanyak 5 (lima) kali, yang mengakibatkan anak-anak tidak dapat untuk kembali mengambil barang-barang yang lain.

Bahwa pada saat keluar dari Gedung Gereja, di pekarangan Gereja terlihat ada 5 (lima) orang Anggota Aparat, telah berdiri dengan sikap memegang senjata di depan dada. Saat itu seorang anak dari antara anak-anak yang masuk ke dalam Gedung Gereja tadi mengatakan ¡¨ Loh Mas. Mengapa berada di sini? Mengapa tidak di belakang?,

Dari pertanyaan salah seorang anak tersebut para Aparat tidak menjawab apa-apa malah salah seorang dari Aparat TNI Yon Arhanud 11 memerintahkan segera keluar dan tinggalkan Gedung Gereja.

Sekitar pukul 02,00 WIT, rumah pertama milik Yopie Aiyal yang berada di belakang Gedung Gereja Nazareth mulai terbakar, yang mengakibatkan lokasi di sekitar gereja menjadi terang akibat dari sinar yang berasal dari Rumah Yopie Aiyal yang terbakar itu. Disusuli dengan bunyi rentetan tembakan yang sangat gencar.

Pada kurang lebih pukul 02.45, YT hendak masuk ke lokasi / pekarangan Gedung Gereja Nazareth, kira-kira jarak 25 meter dari Gedung Gereja Nazareth, ia ditodong oleh seorang Aparat dari Yon Arhanud 11, dan mengatakan ¡¨kau mau ke mana¡¨. Kemudian dijawab oleh YT, bahwa Saya penduduk di sini. Pembicaraannya langsung dipotong oleh Anggota Aparat dengan mengatakan ¡§segera keluar atau saya tembak kamu¡§ . Yunus tidak segera keluar, tetapi bertahan dan mengatakan kami harus juga menjaga lokasi dan Gedung Gereja Milik kami. Namun dengan nada keras anggota tersebut memerintahkan keluar dengan mengulang kalimat segera tinggalkan tempat ini atau saya tembak kamu.

Bahwa sementara YT berdebat mulut dengan Anggota Aparat yang bersangkutan, kurang lebih jarak 10 meter arah di depan YT (agak menyamping kanan dari YT, dan menyamping kiri belakang anggota Aparat yang berdebat dengan YT) ada 6 (enam) orang anggota Aparat Yon Arhanud 11 berdiri di samping Gedung Gereja Nazareth, yang 4 (empat) orang berdiri agak ke belakang kurang lebih 4 meter dari tembok / dinding Gedung Gereja dengan sikap menembak di mana laras senjata ke atas, dan 2 (dua) yang lain berdiri berdekatan dengan dinding Gedung Gereja Nazareth, sambil memukul kaca jendela Gedung Gereja Nazareth berkali-kali sehingga kaca-kaca pecah dan bingkai kaca jendela gedung Gereja patah. Kemudian Aparat tersebut melempar jerigen putih (jerigen bekas minyak goreng 5 Kg) ke dalam Gedung Gereja Nazareth beberapa kali.

Bahwa bersamaan dengan itu ada seorang Anggota Aparat TNI Yon Arhanud 11 yang berdiri kurang lebih 6 meter sebelah kanan dari Yunus dan sebelah kiri dari anggota Aparat TNI Yon Arhanud 11 yang sedang berdebat dengan YT, melakukan tembakan isyarat berwarna hijau ke atas.

Bahwa karena YT merasa terdesak, maka ia mundur untuk meninggalkan lokasi dengan gerakan langkah berjalan mundur, sambil tetap memandang Anggota Aparat TNI Yon Arhanud 11 tadi.

Pada pukul 03.00 WIT, dibakarlah Gedung Gereja Nazareth dan beberapa rumah penduduk yang berada di sekitar Gedung Gereja Nazaret. Saat itu terlihat ada beberapa Anggota Aparat TNI Yon Arhanud 11 yang berjaga di lokasi Gedung Gereja Nazareth berjalan pulang menuju pos induk mereka yang ada di Gedung / Rumah Jakarta Baru.

Pukul 06.00 WIT, ketika kami (Pendeta dan Anggota Jemaat) kembali ke Lokasi Gedung Gereja Nazareth, terlihat Gedung Gereja Nazareth dan 11 (sebelas) rumah penduduk musnah dibakar.

Pukul 09.30 WIT masyarakat melakukan demo dan protes ke Kantor Polda Maluku dan berbicara dengan Kapolda Maluku.

Demikianlah Kronologis terbakarnya Gedung Gereja Nazareth dan 11 (sebelas) rumah penduduk yang terjadi pada hari Rabu tanggal 28 April 2004.

Ambon, 29 April 2004.

Majelis Jemaat GPM Bethabara,

Pdt. F.L. HITIJAHUBESSY.
Ketua

MASARIKU NETWORK AMBON
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/nunusaku
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044