\

 

 

 

 

 

 The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Media Indonesia


Media Indonesia, Jum'at, 30 April 2004 19:03 WIB

HANKAM

Aneh, Aparat Keamanan Gagal Geledah Markas RMS

AMBON--MIOL: Aparat keamanan gagal menggeledah rumah yang dijadikan markas Pimpinan Eksekutif Front Kedaulatan Maluku (FKM) Alexender Hermanus Manuputty yang memperjuangkan kembalinya kedaulatan separatis Republik Maluku Selatan(RMS) di kawasan Kudamati, Kecamatan Nusaniwe, kota Ambon, Jumat sore. Penggledahan itu menindaklanjuti perintah Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu Jumat siang.

Antara Ambon melaporkan, Jumat, gagalnya aparat keamanan yang dipimpin Wakapolda Maluku, Kombes Bambang Suedi dan Dandim 1504 P Ambon dan PP Lease Letkol Aan Suharlan, karena terhalang barikade yang dipasang di jalur jalan ke kawasan Kudamati.

Padahal, penggeledahan itu didukung tiga panser milik TNI dan dua lainnya dari Brimob Kelapa Dua, Jakarta yang dibawah-komando-operasi(BKO)-kan ke Ambon dan dengan mengerahkan personil dengan peralatan lengkap.

Gagalnya penggeledahan ke markas FKM/RMS karena ruas Jl JB Sitanala di kawasan Waringin telah dibarikade dengan kontainer kapal serta pertigaan Jl Dr Kayadoe di Batugantung dan Jl Dr Siwabessy Wainitu dibarikade batu-batuan maupun boks mobil.

Tim penggeledahan dari TNI selanjutnya kembali ke Makodam XVI/Pattimura di Batu Gajah, sedangkan polisi di Mapolda Maluku pada Kelurahan Batu Meja, Jumat sore(30/4), sekitar pukul 17:45 WIT.

Sebelumnya Gubernur Ralahalu dalam penjelasan pers usai pertemuan dengan Muspida yang didampingi Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Syarifuddin Summah dan Kapolda Maluku Brigjen Bambang Sutrisno, memerintahkan menggeledah markas FKM/RMS serta menangkap siapa pun yang ada dalam rumah guna diproses sesuai ketentuan hukum.

Pertimbangannya, gerakan separatis yang ingin memisahkan diri dari NKRI inilah yang memicu terjadinya konflik baru melalui perayaan HUT ke-54 dan demo ke Mapolda Maluku, 25 April lalu.

"Geledah dan tangkap siapa pun di dalam rumah Manuputty, selanjutnya proses sesuai ketentuan hukum karena konflik baru ini dipicu separatis RMS, bukan karena agama," tandasnya.

Pangdam menegaskan, bila ada perlawanan, maka tindakan tegas sesuai prosdur hukum akan diberlakukan, bahkan bila perlu dengan tembak di tempat.

Penegasan Pangdam juga didukung Kapolda Maluku yang sejauh ini sudah mengamankan 52 anggota dan simpatisan FKM/RMS, termasuk Sekjennya, Mozes Tuankotta.

Sumber Antara di kawasan Kudamati mengemukakan, alasan lainnya dari gagalnya penggeledahan markas FKM/RMS karena anggota maupun simpatisan FKM/RMS telah meninggalkan kediaman Manuputty. Pimpinan RMS saat ini ditetapkan pemerintah Indonesia sebagai buron di Amerika Serikat.

Aneh juga Manuputty ternyata bisa 'terbang' dari Indonesia meski dia sudah terikat hukum tetap (divonis oleh pengadilan). (Her/O-1)

Copyright © 1999-2002 Media Indonesia. All rights reserved.
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/nunusaku
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044