\

 

 

 

 

 

 The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Media Indonesia


Media Indonesia, Minggu, 02 Mei 2004

BERITA UTAMA

Istri dan Anak Pimpinan RMS Ditangkap

AMBON (Media): Jajaran Polda Maluku bersama TNI, kemarin sekitar pukul 11.30 WIT menggerebek rumah yang dijadikan markas Pimpinan Eksekutif Front Kedaulatan Maluku/Republik Maluku Selatan (FKM/RMS) Alex Manuputty di Jalan Dr Kayado Kudamati, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon.

Dalam operasi itu polisi menangkap istri dan anak perempuannya, Oli Manuputty dan Kristina Manuputty, bersama dua orang wanita lainnya yang juga pendukung FKM/RMS. Dalam operasi itu, turut diamankan sejumlah dokumen dan bendera RMS. Barang-barang itu akan dijadikan barang bukti dalam proses penyidikan.

"Hingga kini keempat orang tersebut masih dilakukan penyidikan secara intensif, dan belum ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus makar," kata Kapolda Maluku Brigjen Bambang Sutrisno kepada wartawan, kemarin.

Penangkapan itu dipimpin Kepala Dinas Reserse Kriminal (Kadis Reskrim) Polda Maluku Komisaris Besar (Kombes) Usman Nasution. Aparat keamanan menggerebek rumah Alex dengan menggunakan panser dan sejumlah truk. Dengan alat berat itu, polisi berhasil menembus barikade yang sebelumnya dipasang warga menuju kawasan Kudamati. Sehari sebelumnya, aparat keamanan gagal menggeledah rumah yang dijadikan markas RMS itu.

Kapolda mengatakan, penggerebekan itu dilakukan karena selama ini rumah Alex dijadikan sebagai basis perjuangan FKM/RMS. Menurut Bambang, operasi itu tidak mendapat perlawanan, baik dari penguhuni rumah maupun warga setempat. "Mereka proaktif dengan tindakan kami, termasuk masyarakatnya sangat mendukung," kata Kapolda.

Saat dilakukan penggerebekan di rumah Alex, tidak ditemukan seorang pun kaum laki-laki. "Mereka sudah kabur lebih awal sebelum kami tiba," kata Kapolda.

Bambang menambahkan, operasi penangkapan para pendukung dan simpatisan FKM/RMS masih terus dilakukan di Maluku, termasuk di kawasan kediaman Alex. Dan, pihak kepolisian, lanjut Bambang, sudah memiliki data tentang keterlibatan sejumlah warga terhadap kegiatan separatis FKM/RMS di Maluku. "Semuanya akan kita libas dan akan kita limpahkan ke persidangan."

Dia juga berharap penangkapan empat simpatisan dan pendukung FKM/RMS itu dapat meredam konflik di Ambon yang terjadi sejak 25 April lalu. Sementara itu, situasi keamanan di Ambon sepanjang kemarin relatif tenang. Namun, aksi penembak gelap masih terjadi. Kemarin, tiga orang tertembak, seorang di antaranya, Riki Mahulete, tewas. Riki tewas tertembak kemarin pagi ketika hendak menuju ke laut untuk mandi di Desa Latuhalas, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon.

Riki tertembak dari sebuah speedboard yang melewati kawasan itu. Sedangkan dua orang lainnya tertembak di kawasan Waringin dan saat ini dirawat di Rumah Sakit Umum Al Fatah, Ambon.

Menurut laporan Antara, warga Kota Ambon kemarin sekitar pukul 02.20 WIT dikejutkan oleh ledakan bom dan rentetan tembakan di kawasan Talake, Waringin, dan Wainitu, Kecamatan Nusaniwe.

Situasi ini menimbulkan ketakutan bagi warga, terutama kaum perempuan dan anak-anak. Akibatnya, arus pengungsian terlihat ramai dan mereka menuju ke daerah-daerah aman, terutama ke kawasan perbukitan. (HJ/N-3)

Copyright © 2003 Media Indonesia. All rights reserved.
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/nunusaku
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044