Media Indonesia, Selasa, 04 Mei 2004 22:40 WIB
HANKAM
Kapolda Maluku: Gegana Lumpuhkan Empat Penembak Gelap
AMBON--MIOL: Kapolda Maluku Brigjen Bambang Sutrisno membenarkan empat
penembak gelap (sniper) dilumpuhkan personil Gegana yang dikirim dari Mabes Polri
di kawasan Waringin, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, akhir pekan lalu.
"Memang benar personil Gegana berhasil menembak mati empat oknum 'sniper' yang
'bermain' pada salah satu bangunan tingkat di kawasan Waringin. Pelakunya sulit
diidentifikasi karena mayatnya tidak bisa diambil untuk diperiksa lebih lanjut,"
katanya, di Ambon, Selasa sore.
Brigjen Bambang yang telah ditelepon Kapolri Jenderal Da'i Bachtiar untuk diganti
Brigjen Adityawarman, Selasa siang (4/5) sekitar pukul 11:00 WIT itu
mengemukakan, personil Gegana terpaksa dikerahkan karena para sniper yang
beraksi menimbulkan korban jiwa, termasuk dua personil Brimob dari Kelapa Dua,
Jakarta.
Dua personil Brimob itu baru tiba di Ambon, Senin siang (26/5) dan ditembak mati
pada Selasa pagi (27/7) yakni Bharatu Lalu Syarifuddin dan Bharatu Alfianori.
Brigjen Bambang mengakui, lokasi 'permainan' para sniper telah dikuasai dan personil
Brimob ditempatkan untuk mengatasi kemungkinan terjadinya massa saling
berhadapan pada kawasan Talake-Waringin-Wainitu-Batugantung sebagai lokasi
konflik terparah.
Memang ada imbas ke kawasan Karang Panjang Bawah dan Mardika, Kecamatan
Sirimau serta Poka dan Rumahtiga, Kecamatan Baguala, Kota Ambon. Namun,
kawasan Talake dan Waringin terparah dan telah dilokalisir sehingga tidak berimbas
ke daerah lainnya di ibu kota provinsi Maluku ini.
Catatan Antara, konflik baru ini mengakibatkan 38 orang meninggal dunia, 238 luka
berat/ringan, 110 orang diantaranya telah menjalani rawat jalan. Dampak lainnya
tercatat sementara pengungsi sejumlah 2.317 kepala keluarga (10.684 jiwa).
Begitu pun, 35 anggota/simpatisan Front Kedaulatan Maluku (FKM) yang
menginginkan kembalinya kedaulatan RMS, termasuk sekjennya Mozes Tuankotta,
istri Pimpinan Eksekutif FKM/RMS Ny.Holly Manuputty dan anak perempuannya
Christin Manuputty.
Pimpinan eksekutif FKM/RMS Alexander Manuputty kini menjadi buron pemerintah
Indonesia di Amerika Serikat, sedangkan pimpinan yudikatinya, Semmy Waelerunny,
menjalani hukuman di LP Cipinang, Jakarta dijatuhi hukuman empat tahun karena
perbuatan makar. (Ant/O-1)
Copyright © 1999-2002 Media Indonesia. All rights reserved.
|