\

 

 

 

 

 

 The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Media Indonesia


Media Indonesia, Rabu, 05 Mei 2004

BERITA UTAMA

Kapolda Maluku Dicopot Buntut Kerusuhan Ambon

JAKARTA (Media): Kapolda Maluku Brigjen Bambang Sutrisno akhirnya diganti Brigjen Adityawarman, menyusul kerusuhan di Ambon, Minggu (25/4), yang mengakibatkan 38 orang tewas dan ratusan luka-luka.

Kepala Divisi Humas Polri, Inspektur Jenderal (Irjen) Paiman di Jakarta, kemarin, mengatakan Bambang Sutrisno dinilai lalai mengantisipasi perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Maluku Selatan (RMS), sehingga terjadi kerusuhan di Ambon pada Minggu (25/4), dan berlanjut hingga beberapa hari.

Menurut Paiman, Bambang Sutrisno ditarik ke Mabes Polri ditempatkan sebagai Staf Ahli Kapolri. Sedangkan penggantinya, Kapolri menunjuk Brigjen Adityawarman, Staf Asisten Operasional Kapolri.

Paiman mengatakan penggantian Kapolda Maluku berlaku sejak Selasa (4/5), berdasarkan Surat Keputusan (SKEP) Kapolri Nopol 328/V/2004. SKEP tersebut dibuat setelah Kapolri melakukan kunjungan ke Ambon, Senin (3/5).

Menurut dia, Kapolda Maluku sebenarnya telah melakukan langkah yang benar dalam mengantisipasi HUT RMS, misalnya dengan menggelar operasi Merah Putih Mutiara 2004. "Dalam penanganannya saja yang kurang tepat sehingga terjadi hal yang tidak diinginkan," jelasnya.

Selain dinilai lalai, tutur Paiman, alasan pencopotan Bambang Sutrisno juga didasari alasan untuk memulihkan situasi dan kondisi menjelang pemilihan presiden dan wakil presiden.

Mengenai perkembangan pengusutan kerusuhan Ambon, juru bicara Polri mengatakan polisi telah menetapkan 34 tersangka, dan telah ditahan termasuk istri dan anak Alex Manuputty. "Mereka akan dijerat pasal 126 KUHP dengan tuduhan makar karena mendirikan negara dalam negara."

Paiman menjelaskan, setelah menjalani pemeriksaan di Polda Maluku, sebagian tersangka akan dibawa ke Mabes Polri.

Menanggapi pencopotan dirinya, Bambang Sutrisno menyatakan keputusan ini merupakan langkah terbaik yang dilakukan pimpinan Polri.

Dia tidak berkomentar tentang alasan pencopotan dirinya. "Ini sudah menjadi risiko jabatan, dan saya menerima ini semua, karena ini merupakan langkah tepat pimpinan Polri," katanya.

Bambang membenarkan empat penembak gelap berhasil dilumpuhkan personel Gegana yang dikirim dari Mabes Polri di kawasan Waringin, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, akhir pekan lalu.

"Memang benar personel Gegana berhasil menembak mati empat sniper yang bermain pada salah satu bangunan tingkat di kawasan Waringin. Pelakunya sulit diidentifikasi karena mayatnya tidak bisa diambil untuk diperiksa lebih lanjut," katanya seperti dikutip Antara di Ambon, kemarin sore.

Rp1 miliar

Pemerintah pusat melalui Departemen Sosial mengucurkan Rp1 miliar untuk membangun barak pengungsi korban kerusuhan Ambon.

Menteri Sosial (Mensos) Bachtiar Chamsjah usai mengadakan pertemuan tertutup dengan Muspida Maluku di Kantor Gubernur Maluku, di Ambon, kemarin, mengatakan selain dana Rp1 miliar, pemerintah juga memberikan santunan senilai Rp2 juta kepada korban yang meninggal dunia dalam kerusuhan tersebut.

"Untuk membangun tempat penampungan sementara, berupa barak pengungsi, pemerintah pusat akan membantu Rp1 miliar untuk pengungsi di Ambon," ungkap Bachtiar Chamsjah.

Menyangkut lahan, Mensos menyatakan akan disediakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku. Dalam waktu dekat, kata Mensos, pihaknya akan mengundang Pemprov Maluku untuk mengkaji, mengumpulkan data-data pengungsi karena pemerintah tidak ingin data yang disampaikan tidak akurat.

Situasi Kota Ambon berangsur-angsur tenang. Sejumlah ruas jalan mulai dilewati kendaraan, seperti persimpangan Tugu Trikora, kawasan perbatasan Batugantong dan Waringin, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon.

Di kawasan Batugantong dan Waringin, warga bersama aparat keamanan membersihkan barikade yang dipasang sebelumnya.

Aktivitas perkantoran sejak kemarin juga mulai ramai. Sejumlah kantor di kawasan Jalan Sultan Hairun mulai beraktivitas, seperti kantor Pengadilan Negeri Ambon, Kantor Wali Kota Ambon, Kejaksaan Tinggi Maluku dan Kantor Gubernur Maluku. Di kawasan Jalan Sultan Hairun tampak dua panser TNI berjaga-jaga. (Fud/HJ/N-1)

Copyright © 2003 Media Indonesia. All rights reserved.
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/nunusaku
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044