\

 

 

 

 

 

 The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Media Indonesia


Media Indonesia, Senin, 17 Mei 2004

NUSANTARA

35.000 Jiwa Pengungsi Malut Tunggu Pemulangan

TERNATE (Media): Sebanyak 7.200 kepala keluarga (KK) pengungsi asal Maluku Utara (Malut) atau 35.000 jiwa saat ini menunggu dipulangkan ke daerah mereka. Para pengungsi korban kerusuhan yang melanda daerah ini beberapa tahun lalu, saat ini mendiami beberapa lokasi penampungan baik yang ada di Malut maupun di luar daerah ini.

Pieter L, salah satu pengungsi yang tinggal di lokasi penampungan bekas Gudang Bimoli Ternate, kepada Media mengatakan dia dan keluarganya merasa tidak berada di daerah sendiri.

''Kami ini mengungsi di daerah kami sendiri. Lihat saja hingga saat ini kami masih tinggal di tempat pengungsian. Kami berharap pemerintah bisa secepatnya memulangkan kami dan memberi hak kami sebagai pengungsi.''

Desakan para pengungsi yang berasal dari berbagai daerah di Malut untuk cepat dikembalikan ke daerah asal ternyata mengalami kendala. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Malut mengakui tidak memiliki dana untuk memulangkan para pengungsi tersebut.

''Kita membutuhkan dana sekitar Rp70 miliar lagi untuk menuntaskan pemulangan pengungsi ke daerah mereka. Pemerintah daerah tidak memiliki dana tersebut. Untuk itu kami mengharapkan bantuan dana dari pemerintah pusat untuk pengembalian para pengungsi,'' kata Gubernur Malut Thayib Armayin.

Jumlah dana Rp70 miliar, menurut Armayin, dihitung dari jumlah yang harus diterima setiap KK yakni Rp10 juta dikalikan jumlah pengungsi yang ada. Dana Rp10 juta tersebut sudah termasuk biaya bahan bangunan rumah, bekal hidup dan jaminan hidup ditambah biaya transportasi.

Armayin yang ditemui Media usai penyampaian laporan pertanggungjawaban dalam sidang Paripurna DPRD Malut Sabtu Malam 15/5, mengatakan pihaknya kewalahan menangani pengungsi. Namun, persoalan ini, kata dia, akan dituntaskan pada tahun ini juga.

Dalam laporan pertanggungjawaban itu, pemerintah daerah menurut Armayin memberi perhatian penuh terhadap kondisi pengungsi. ''Kami telah menyampaikan persoalan ini kepada Menteri Sosial ketika Pak Menteri berkunjung ke daerah ini beberapa waktu lalu. Pak Menteri juga berjanji untuk membantu menuntaskan persoalan ini.''

Menurut Armayin, pemerintah daerah tidak memiliki dana untuk menuntaskan persoalan ini jika hanya mengandalkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (ABPD).

''Kami upayakan persoalan ini tuntas tahun ini juga. Untuk itu, bantuan pemerintah pusat sangat kami butuhkan dan dana tersebut diharapkan turun sekaligus agar pengungsi bisa dikembalikan secara serentak,'' katanya.

Meskipun, pemulangan pengungsi di Malut bisa dikatakan cukup berhasil dengan dikembalikannya 29.000 KK/145.000 jiwa. Dan jumlah tersebut melampaui angka Bakornas yang hanya 22.000 KK/110 jiwa, namun masih banyaknya pengungsi yang ada saat ini, menurut Armayin, karena proses pemulangannya tidak serentak. Alasannya dana yang dikucurkan oleh pemerintah pusat pada pemulangan tahun-tahun sebelumnya tidak diberikan secara penuh.

Persoalan pengungsi ini mendapat tanggapan serius dari anggota Panitia Khusus (Pansus) Penanggulangan dan Pemulangan Pengungsi DPRD Malut. Muchtar Balaku, anggota Pansus Pengungsi, menilai banyaknya pengungsi yang masih berada di tempat penampungan karena penanganan yang dilakukan Dinas Sosial Malut tidak benar.

Padahal, menurut dia, dana yang dikucurkan oleh pusat sudah cukup besar. Tapi hingga saat ini persoalan pengungsi masih saja terjadi. ''Dalam beberapa hal kinerja gubernur cukup bagus. Efisiensi anggaran yang dilakukan oleh pemerintah daerah cukup baik. Namun, persolan pengungsi menjadi catatan kami baik dari Fraksi Golongan Karya maupun Pansus Pengungsi, dan kami akan meminta pertanggungjawaban gubernur tentang itu.''

Balakum menilai persoalan pengungsi yang terjadi karena kinerja Dinas Sosial Malut yang tidak transparan terutama soal sistem dan penyaluran bantuan. Sehingga dana ratusan miliar yang dikucurkan tidak bisa mengatasi persoalan ini. Menurut dia, Pansus juga akan mengevaluasi kinerja Dinas Sosial menyangkut persoalan pengungsi. (Br/S-6)

Copyright © 2003 Media Indonesia. All rights reserved.
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/nunusaku
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044