Media Indonesia, Jum'at, 14 Mei 2004 10:40 WIB
NUSANTARA
Wali Kota Ambon: Isu Penyerangan Resahkan Masyarakat
AMBON--MIOL: Wali Kota Ambon Jopi Papilaja mengakui, maraknya isu
penyerangan dari maupun antara dua komunitas sangat meresahkan maasyarakat di
ibu kota provinsi Maluku, menyusul konflik yang dipicu perayaan HUT ke-54 separatis
Republik Maluku Selatan (RMS) dan demo simpatisannya ke Mapolda Maluku, 25
April lalu.
"Memang isu itu marak sejak akhir pekan lalu, bahwa komunitas Islam menyerang
Kristen 10 Mei dan saat ini santer komunitas Kristen melakukan hal serupa 15 Mei.
Saya pun melalui SMS telah mengingatkan warga kota agar tidak terprovokasi isu-isu
menyesatkan tersebut," katanya, di Ambon, Jumat.
Karena itu, Wali Kota mengingatkan warga kota Ambon agar jangan percaya
langsung terhadap berbagai isu sebelum mengecek kebenarannya.
"Sekiranya mendengar isu hendaknya jangan menyebarkan karena pastinya
meresahkan masyarakat. Kebenaran isu itu bisa menghubungi pusat layanan
informasi Pemkot Ambon sehingga staf di sana bisa mengkonfirmasi maupun
mengecek langsung di lapangan karena petugas lapangannya melibatkan personil
dari dua komunitas," tandasnya.
Wali Kota membenarkan maraknya isu mengakibatkan masyarakat pada dua
komunitas tegang, di mana setelah dicek langsung di lapangan maupun
mengkonfirmasi ke pihak berkompoten dalam hal ini pimpinan TNI/Polri, ternyata tidak
benar.
"Saya dalam koordinasi dengan Kapolres P Ambon dan PP Lease Kompol Leonidas
Braksan dan Dandim 1504, Letkol TNI Aan Suharlan telah menyepakati agar meminta
Polda Maluku melaksanakan keterangan pers setiap hari soal perkembangan situasi
sehingga masyarakat mengetahui kebenaran," katanya.
Dari catatan, konflik baru tersebut mengakibatkan 38 orang meninggal dunia,
termasuk dua personil Brimob dari kesatuan Kelapa Dua, Jakarta, 221 lainnya luka
berat/ringan, 400-an unit rumah penduduk dan fasilitas umum/sosial terbakar maupun
rusak serta pengungsi sejumlah 2.317 Kepala Keluarga atau 10.684 jiwa.
Pelaksanaan UAN
Wali Kota Ambon memastikan tidak ada masalah prinsipil bagi pelaksanaan Ujian
Akhir Nasional(UAN) tingkat SLTP dan Madrasah Tsanawiyah (MT) di ibu kota
provinsi Maluku ini yang dijadwalkan 17-20 Mei mendatang.
"Saya sudah mengecek langsung dari Kepala sekolah, baik SLTP dan MT, melalui
pertemuan kemarin (Kamis-red)," katanya, di Ambon.
Ternyata, katanya lagi, tidak ada masalah prinsipil, kecuali kekhawatiran situasi
keamanan, menyusul konflik yang dipicu perayaan HUT ke-54 separatis Republik
Maluku Selatan dan demo simpatisannya ke Mapolda Maluku, 25 April lalu.
Dari pengecekan itu, menurut Wali Kota, pelaksanaan UAN tingkat SLTP/MT ternyata
siap dan polanya sama dengan UAN tingkat SMU/SMK/MA yang telah dilaksanakan,
10-14 Mei.
Sekolah yang terbakar/rusak seperti di kawasan Talake akibat imbas konflik, sejak 25
April lalu itu, ditempuh kebijakan memanfaatkan fasilitas serupa pada kawasan aman
maupun ada siswa titipan.
Karena itu, kata Wali Kota, masyarakat, terutama para orangtua dan saudara-saudara
dari para siswa hendaknya berhenti konflik mengingat hasil yang didapat hanyalah
penderitaan berkepanjangan.
"Rasanya kualitas SDM Maluku, khususnya di Ambon kian terpuruk sekiranya konflik
berkelanjutan karena proses belajar mengajar berlangsung tidak optimal akibatnya
meninggalkan penderitaan bagi anak cucu ke kemudiaan hari," tandasnya.
Wali Kota mengajak semua komponen bangsa di kota Ambon berperanserta
memelihara situasi keamanan semakin terkendali agar tidak hanya pelaksanaan UAN
berhasil. Namun, berbagai program pemulihan dengan memprioritaskan penanganan
2.317 Kepala Keluarga(KK) atau 10.684 jiwa pengungsi.
"Marilah kita belajar dari kenyataan konflik sejak 19 Januari 1999 lalu yang memporak
poranda berbagai sendi kehidupan dengan meninggalkan penderitaan berkepanjangan
bagi masyarakat," katanya mengingatkan.
Konflik ternyata membuktikan tidak ada yang menang dan kalah, di mana Maluku,
terutama kota Ambon semakin tertinggal jauh di berbagai bidang dari daerah lainnya
di tanah air, katanya. (Ant/O-1)
Copyright © 2003 Media Indonesia. All rights reserved.
|