Media Indonesia, Senin, 19 April 2004
NUSANTARA
21 Bom Rakitan Aktif Ditemukan di Poso
PALU (Media): Aparat keamanan TNI/Polri menyita 21 bom rakitan aktif dan ratusan
amunisi berbagai jenis dalam sebuah operasi yang digelar Sabtu (17/4) di Desa
Masani dan Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Dalam operasi di Kelurahan Kayamanya, Kecamatan Poso Kota, ditemukan 100 butir
amunisi kaliber 5,56 milimeter jenis M16 dan luger. Selain bom rakitan dan amunisi,
di Desa Tokorondo, Kecamatan Poso Pesisir, aparat juga menemukan satu peluncur
pelontar anak panah, 27 panah, dua potong grendel senjata api, dua laras senjata api
rakitan, dan satu teropong, serta atribut TNI dan Polri.
Juru Bicara Operasi Pemeliharaan Keamanan Sintuwu Maroso Poso, Ajun Komisaris
Besar (AKB) Agil Assegaf yang dihubungi Media, kemarin, membenarkan penemuan
senjata api rakitan dan amunisi tersebut.
Assegaf mengatakan setelah melakukan penyisiran di sejumlah wilayah di dua
kecamatan itu, ditemukan sebanyak 21 bom rakitan dan ratusan butir amunisi.
Penyisiran dilakukan aparat gabungan TNI dan Polri di tujuh desa di Kecamatan Poso
Pesisir mulai pukul 10.00 hingga pukul 13.00 Wita. Ketujuh desa tersebut adalah
Desa Masamba, Tokorondo, Ratulene, Kasiguncu, Tiwaa, Kasiguncu, dan Desa
Masani.
Assegaf mengatakan bom dan senjata api rakitan itu ditemukan di bawah jembatan
dan kebun cokelat. Saat ini, bom dan senjata api tersebut diamankan di Markas
Komando Satuan Tugas Operasi Sintuwu Maroso III, dan rencananya akan segera
digelar kasusnya.
Assegaf mengatakan tiga warga saat ini ditahan guna dimintai keterangan terkait
penemuan bom rakitan tersebut. Mereka adalah Lamidin, 40, Harun, 35, dan Nendi,
35. Ketiganya warga Desa Tokorondo, Kecamatan Poso Pesisir. "Kami masih
melakukan pemeriksaan secara intensif kepada ketiga warga tersebut. Belum ada
yang dinyatakan sebagai tersangka," ujarnya.
Assegaf menambahkan, pihaknya akan terus melakukan penyisiran dan razia bahan
peledak serta senjata api. Sasaranya adalah sejumlah lokasi yang dianggap rawan di
Kecamatan Poso Pesisir dan Kecamatan Poso Kota. Penemuan puluhan bom rakitan
dan senjata api rakitan beserta amunisi tersebut, kata Assegaf, berkat informasi dari
masyarakat. "Keberhasilan aparat keamanan menemukan bom rakitan dan senjata
api beserta amunisi itu berkat peran aktif masyarakat Poso."
Dalam kurun empat bulan terakhir, aparat gabuangan TNI/Polri berhasil menemukan
lebih 50 bom rakitan, puluhan senjata api rakitan, dan ratusan butir amunisi.
Menurut catatan Media, dalam kurun tiga pekan terakhir dua warga Poso tewas
ditembak dan satu orang lainnya mengalami luka berat. Pada Sabtu (27/3), John
Kristin Tamalada, 37, warga Kelurahan Kawua, Kecamatan Poso Kota, tewas
ditembak di lokasi sekitar kebunnya. Pada Selasa (30/3), Dekan Fakultas Hukum
Universitas Sintuwu Maroso, Juliet Rosy Tilongo, 41, ditembak di halaman kampus
tersebut. Kemudian, pada Sabtu (6/4), Pendeta Ferdy Wuasan, 28, warga Dusun
Membuke, Desa Tumora, Kecamatan Poso Pesisir, juga menjadi korban penembak
gelap. (HF/N-1)
Copyright © 2003 Media Indonesia. All rights reserved.
|