The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Media Indonesia


Media Indonesia, Jum'at, 21 Mei 2004

NUSANTARA

Ambon Nyaris Rusuh, Sejumlah Jalan Diblokir Massa

AMBON (Media): Kerusuhan antarwarga nyaris terjadi lagi di Kota Ambon, Rabu (19/5). Ratusan massa yang tergabung dalam posko anti-Front Kedaulatan Maluku/Republik Maluku Selatan (FKM/RMS) memblokir sejumlah ruas jalan di pusat Kota Ambon, sebagai bentuk protes atas kaburnya empat anggota RMS dari tahanan Polda Maluku.

Jalan yang diblokir itu antara lain Jalan Sultan Hairun, depan kantor Polsek Sirimau, persimpangan Tugu Trikora, Jalan Sultan Hasanudin, Batumerah, serta jalan di kawasan Pohon Puleh.

Massa awalnya mendatangi kawasan Tugu Trikora. Dalam aksinya mereka membawa bendera merah putih dan sejumlah spanduk anti-FKM/RMS. Setelah berorasi, mereka kemudian menutup ruas jalan tersebut.

Kedatangan massa itu menyebabkan para pegawai yang berkantor di kawasan itu, yakni kantor Pengadilan Negeri Ambon, Kantor Wali Kota Ambon, Kantor Kejaksaan Tinggi Maluku, dan Kantor Gubernur Maluku ketakutan. Mereka memilih pulang lebih awal. Kantor- kantor itu terpaksa tutup lebih awal.

Bahkan di lapangan Merdeka, depan Kantor Gubernur, sempat terjadi kejar-kejaran di antara warga. Namun, aparat Brimob berhasil menghalau mereka.

Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, AKB Leonidas Braksan dan Komandan Kodim (Dandim) 1504 Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, Letkol Aang Suharlan ada di tengah-tengah massa itu.

Hingga Kamis (20/5) barikade jalan di kawasan Pohon Puleh sudah dibuka. Namun, ruas-ruas jalan lainnya masih dibarikade. Di jalan Sultan Hairun tak ada satu pun warga dan kendaraan yang lewat.

Posko anti-FKM/RMS menyatakan, aksi pemblokiran jalan itu merupakan aksi moral memprotes kaburnya empat anggota RMS yang kabur dari tahanan Polda Maluku, pada Minggu,(9/5) dini hari lalu. ''Kami minta Polda Maluku menangkap kembali para tahanan FKM/RMS yang kabur itu,'' kata Panglima Posko anti-FKM/RMS, Salim Said Basalama.

Sementara itu, Kapolda Maluku Kamis siang, melakukan pertemuan tertutup dengan sejumlah anggota posko anti-FKM/RMS. Pertemuan juga dihadiri, Dandim 1504 Letkol Aang Suharlan dan Kapolres AKB Leonidas Braksan.

Sementara itu, Badan Pekerja Harian Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM) dalam siaran persnya yang diterima Media kemarin menolak jika semua orang Kristen di Ambon diidentikkan dengan Front Kedaulatan Maluku (FKM) atau Republik Maluku Selatan (RMS).

Dalam pernyataan yang ditandatangani oleh Pdt IWJ Hendrik selaku ketua dan Pdt SJ Mailoa selaku sekretaris disebutkan bahwa proklamasi RMS 25 April 1950 didukung oleh orang Islam dan Kristen. Tetapi harus dicatat tidak semua orang Islam dan Kristen mendukungnya.

Gereja Protestan Maluku (GPM) sendiri, kata pernyataan itu, mengambil sikap tidak melibatkan diri. Sebab, sudah mengakui negara kesatuan RI. Menurut Hendrik, ketika Alex Manuputy mengembangkan FKM/RMS di tahun 2000, pimpinan Sinode GPM memanggil yang bersangkutan dan menyatakan sikap GPM menolak keberadaan FKM/RMS. (HJ/Ro/S-6)

Copyright © 2003 Media Indonesia. All rights reserved.
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/nunusaku
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044