Media Indonesia, Senin, 26 April 2004 17:01 WIB
HANKAM
Korban Tewas akibat Pertikaian di Ambon Menjadi 23 Orang
AMBON--MIOL: Sedikitnya tujuh orang tewas dan 27 lainnya mengalami luka
berat/ringan akibat pertikaian di kawasan Talake, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon,
Senin, yang dipicu perayaan HUT organisasi terlarang Republik Maluku Selatan
(RMS) ke-54, serta demo ke Mapolda Maluku, Minggu (25/4).
Data yang dihimpun, Senin sore, tercatat tujuh orang tewas dan 24 lainnya luka
berat/ringan itu di RSU Alfatah, sedangkan tiga lainnya di RSUD Dr Haulussy.
Dengan demikian, data sementara korban sejak pertikaian Minggu siang (25/4) hingga
Senin sore, tercatat 23 orang tewas dan 148 lainnya luka berat/ringan.
Pertikaian di kawasan Talake ini pun mengakibatkan Universitas Kristen Indonesia
Maluku (UKIM) Ambon maupun perumahan penduduk setempat terbakar sehingga
menimbulkan gelombang pengungsi bertambah banyak di daerah ini.
Direktur RSU Alfatah Ambon Dr Rivai Ambon, mengakui, kekurangan vaksin dan
cairan guna menangani para korban yang sebagian besar terkena tembakan dengan
oknum pelaku tidak diketahui.
Pihak RSU ini pun memiliki keterbatasan ruangan dan tempat tidur sehingga para
korban ditempatkan pada gedung Islamic Centre guna diberikan pelayanan optimal.
Gubernur Maluku, Karel Albert Ralahalu, secara terpisah membantah konflik yang
dimulai sejak kemarin itu bukan masalah agama.
"Konflik ini sebenarnya merupakan upaya dari Front Kedaulatan Maluku (FKM) yang
memperjuangkan kembalinya kedaulatan RMS dengan cara memisahkan diri dari
NKRI, di mana akibatnya bisa kita lihat dan rasakan saat ini yakni rakyat
menderita,"tandasnya.
Gubernur menghimbau agar hindari persepsi bahwa konflik ini mengarah ke agama
dan sesama anak bangsa di Maluku karena sebenarnya FKM/RMS ingin
memisahkan diri dari NKRI.
"Karena itu, masyarakat hendaknya tidak memasuki daerah-daerah yang sudah
ditempatkan aparat keamanan. Begitu pun, bangunan-bangunan, terutama sekolah,
tempat ibadah dan lainnya tidak dibakar/dirusakkan karena vital bagi kelangsungan
hidup masyarakat ke depan," tandasnya.
Bantuan Menkes
Gubernur mengemukan, Menkes telah merespons permintaan bantuan kekurangan
tenaga medis, terutama spesialis dalam pembedahan dan obat obatan guna dikirim
ke Ambon.
Menkes tadi siang (Senin-red), sekitar pukul 14:30 WIT, telah memerintahkan para
tenaga medis diberangkatkan dari Jakarta.
"Tenaga Medis ini akan ditindaklanjuti dengan obat-obatan yang segera dikirim. Saya
juga melaporkan korban maupun mereka yang harus menjalani perawatan di rumah
sakit, di mana Menkes menjanjikan membantu seoptimalnya," demikian Gubernur
Ralahalu. (Ant/O-1)
Copyright © 2003 Media Indonesia. All rights reserved.
|