The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Maluku Media Centre


Maluku Media Centre, Ahad, 02/05/2004 17:56:38 WIB

Gubernur Maluku Imbau Laskar Jihad Tidak ke Ambon

Reporter : Azis Tunny

Ambon, MMC --- Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu meminta agar rencana kedatangan Laskar Jihad maupun Laskar Mujahidin ke Ambon dapat dibatalkan. Alasannya, konflik antarwarga yang terjadi sejak 25 April lalu bukan berlatarbelakang agama.

Dia menandaskan, kerusuhan yang telah menodai perdamaian di Maluku pasca pencabutan darurat sipil,

15 September 2003 lalu, adalah persoalan politik yang dilakukan oleh kelompok FKM/RMS dengan tujuan memisahkan diri dari NKRI. Dia meminta agar masyarakat di luar Provinsi Maluku dapat memahami bahwa konflik di Ambon adalah masalah politik, bukan masalah agama.

"Kita belum tahu datangnya Laskar Jihad itu benar atau tidak, namun yang terjadi di Maluku ini adalah masalah politik oleh kelompok separatis FKM/RMS. Sehingga yang akan dilakukan adalah penegakkan hukum terhadap gerakan separatis ini," kata Ralahalu.

Dia menambahkan, isu yang berkembang bahwa akan datang gelombang para pendatang dari luar Maluku yang berasal dari kalangan Laskar Jihad dan Mujahidin itu juga telah dilaporkan ke pemerintah pusat. Jika kedatangan para mujahid tersebut dilakukan, dia mengkhawatirkan konflik akan berlangsung lama dan masalah akan bertambah rumit. "Pemerintah pusat juga telah menghimbau untuk mereka tidak datang. Tapi kalau sudah di Ambon maka kita akan mengambil langkah-langkah koordinasi lebih lanjut," katanya tanpa menjelaskan apa yang akan dilakukan.

Situasi terakhir Kota Ambon, khususnya di pusat konflik yakni kawasan Tanah Lapang Kecil (Talake) dan Kampung Waringin di Kecamatan Nusaniwe pada hari ke tujuh sudah mulai terkendali. Tidak terdengar lagi bunyi tembakan secara sporadis ataupun ledakan bom. Jika pada hari-hari sebelumnya para sniper gelap masih melakukan aksinya, maka pada hari yang tengah diguyur hujan lebat dari pagi hingga menjelang sore itu tidak ada jatuh korban dari aksi para sniper.

Selain itu, dampak diperingatinya hari RMS 25 April lalu tidak saja menggagu roda pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan tapi juga menimbulkan korban jiwa dan pengungsian. Sampai hari ketujuh, tercatat sebanyak 249 orang dirawat pada tujuh RS di Kota Ambon, 37 diantaranya meningal dunia, 86 tengah menjalani perawatan dan 126 orang telah kembali ke rumah masing-masing.

Terjadi juga arus pengungsian yang dilakukan warga di daerah perbatasan untuk mencari tempat aman. Tercatat, sebanyak 2.317 kepala Keluarga (KK) atau 10.684 jiwa terpaksa menyandang status sebagai pengungsi dan tersebar di tiga kecamatan di Kota Ambon, yakni Kecamatan Sirimau 1.150 KK atau .893 jiwa, Kecamatan Nusaniwe 772 KK atau 3.755 jiwa dan Kecamatan Teluk Ambon Baguala 396 KK atau 2.036 jiwa. (MMC)

© 2003 Maluku Media Centre, All Rights Reserved
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/nunusaku
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044