The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Maluku Media Centre


Maluku Media Centre, Senin, 17/05/2004 22:31:20 WIB

Mahasiswa Desak Gubernur Usut FKM

Reporter : Azis Tunny, Hanafi Holle

Ambon, MMC --- Puluhan mahasiswa Ambon yang tergabung dalam kelompok Aksi Mahasiswa Merah-Putih melakukan aksi demonstrasi, Senin (17/5). Mereka menuntut kepada Gubernur Maluku, Pangdam XVI/Pattimura dan Kapolda Maluku, untuk menindak tegas kelompok Front Kedaulatan Maluku (FKM) sampai ke akar-akarnya.

Alasan mereka, akibat gerakan makar yang ingin memisahkan Maluku dari NKRI itu, telah menyebabkan Kota Ambon kembali bergolak pada 25 April lalu, yang bertepatan dengan hari yang di klaim oleh anggota dan pendukung FKM sebagai Hari Kemerdekaan Republik Maluku Selatan (RMS) ke-54.

Kelompok mahasiswa yang berasal dari Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Ambon itu mendatangi Kantor Walikota Ambon dan kantor Gubernur Maluku. Saat menyampaikan sikap mereka kepada Gubernur Maluku Karel Albert Rahalalu, para demonstran hanya diwakili lima orang perwakilan.

Akibat aksi itu, aktifitas di kantor wali kota praktis terhenti. Para pegawai yang sementara bekerja tiba-tiba dikejutkan dengan orasi-orasi para mahasiswa yang intinya mengecam adanya gerakan separatis di Maluku. Aksi demostrasi tersebut juga mengundang perhatian warga sehingga aparat keamanan dari Polres Pulau Ambon melakukan pengaman ekstra dengan menurunkan sekitar 50 personelnya. Ruas Jalan Sultan Hairun di depan kantor Wali Kota Ambon pun macet akibat kosentrasi masa yang menyaksikan jalannya demonstrasi.

Saat menyampaikan sikap, Koordinator Aksi Mahasiswa Marah-Putih Maluku, Subhan Palisoa, meminta pertanggungjawaban Kapolda Maluku atas kaburnya empat orang tahanan FKM/RMS di tahanan Polda Maluku. Dia menegaskan, ada indikasi tidak beres dalam institusi Polda Maluku.

Tuntutan lainnya, para mahasiswa juga mendesak kepada Gubernur Maluku dan Wali Kota Ambon untuk menyelesaikan konflik horisontal yang terjadi di Maluku, khususnya di Kota Ambon. "Damai dirasakan oleh warga Ambon ini hanya bersifat sementara. Jika Pak gubernur dan wali kota tidak mampu menyelesaikan masalah ini, maka mereka harus turun dari jabatannya," kata Subhan di depan Wakil Wali Kota Ambon Syarif Hadler yang menerima mereka.

Tuntutan lainnya, para mahasiswa itu meminta Pangdam XVI/Pattimura dan Kapolda Maluku untuk menindak tegas anggota TNI maupun Polri yang terlibat dalam gerakan separatis FKM/RMS. "Anggota TNI/Polri di Maluku harus disterilkan dari anasir-anasir separatis. Karena ada dugaan, sebagian oknum TNI/Polri di Maluku juga terlibat dalam gerakan FKM/RMS," tandas Subhan.

Usai pembacaan tuntutan sikap para demonstran, Syarif Hadler menyatakan, saat ini yang utama dilakukan untuk mengembalikan kehidupan normal adalah membangun rasa saling percaya. Dia menegaskan, persoalan separatis adalah tanggungjawab pemerintah yang akan ditangani lewat perangkatnya, yakni TNI/Polri.

"Kita perlu membangun kepercayaan antar sesama masyarakat dan juga memberi kepercayaan kepada institusi kepolisian untuk mengatasi persoalan separatis karena ini kewenangan dan tanggungjawab mereka," kata Syarif.

Menanggapi kaburnya empat orang tahanan RMS dari penjara Mapolda Maluku di Kawasan Batumeja, Syarif mendesak pihak kepolisian untuk menangkap kembali para tahanan yang kabur. "Polisi harus menangkap kembali mereka, jangan sampai masalah empat orang ini kemudian merembet sampai ke masyarakat yang tidak berdosa menjadi korban," tandasnya.

Sementara itu, sekitar pukul 17.30 WIT, dua lembar bendera RMS dinaikan ke udara dengan menggunakan balon gas. Naiknya kedua bendera itu menarik perhatian sebagian besar masyarakat Kota Ambon. Meskipun demikian, ini tidak memancing reaksi warga. (MMC)

© 2003 Maluku Media Centre, All Rights Reserved
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/nunusaku
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044