The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Liputan6.Com


Liputan6.com, 29/04/04 15:56 WIB

Kasus Ambon

Pertemuan Kapolri di Ambon Diwarnai Protes

[PHOTO: Pertemuan Da`i Bachtiar yang diwarnai kericuhan.]

03/5/2004 20:45 — Pertemuan Da`i Bachtiar dengan perwakilan dua komunitas di Ambon, diwarnai kericuhan. Dua kubu peserta pertemuan menganggap kedatangan Da`i sia-sia, karena hanya memberikan arahan tanpa mendengar keluhan.


Liputan6.com, Ambon: Pertemuan Kepala Kepolisian RI Jenderal Polisi Da`i Bachtiar dengan perwakilan dua komunitas di Ambon, Maluku, diwarnai kericuhan. Para peserta menuntut dalam pertemuan di Aula Masariku 733, di Markas Komando Distrik Militer Ambon, kawasan Pantai Mardika, Maluku, disertai dialog. Menurut mereka kunjungan Kapolri pada Senin (3/4) ini sia-sia, jika tidak mendengar langsung keluhan masyarakat. Agenda pertemuan itu hanya mendengarkan paparan Kapolri serta imbauan dari Kiai Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) dan pendeta Nathan Setiabudi untuk menghadirkan kedamaian di Ambon. Pertemuan yang dihadiri lebih dari seratus tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda itu hanya berlangsung kurang dari satu jam.

Ketegangan terjadi ketika acara itu akan ditutup. Ketika Da`i mulai berdiri, terlihat dua peserta perwakilan masing-masing komunitas memprotes format acara. Abdurrahman Difinubun dari kubu muslim menghampiri Da`i di podium, dan merebut pengeras suara. Ia menyatakan kehadiran rombongan Da`i sia-sia jika tidak mendengar langsung keluhan peserta pertemuan. Pendapat senada juga disampaikan Jose Polnaya, mewakili kubu nasrani.

Namun suasana tegang itu tidak berlarut-larut. Kedua komunitas ternyata memiliki satu pemahaman. Mereka menganggap konflik yang pecah di sejumlah daerah di Kota Ambon bukan masalah agama. Namun justru akibat dari provokasi pihak luar. Peserta sepakat untuk kembali membangun Kota Ambon dengan mengedepankan kedamaian di daerah rawan konflik itu. Para peserta kemudian bersalaman dan berpelukan pertanda mereka telah melupakan peristiwa yang sudah terjadi.

Sementara itu, proses hukum kerusuhan Ambon telah digulirkan. Kepolisian Daerah Maluku mulai memeriksa 35 anggota Front Kedaulatan Maluku-Republik Maluku Selatan (FKM-RMS) dengan dugaan kasus makar. Mereka yang diperiksa adalah orang-orang yang ditangkap di daerah Saparua, Aboru, dan Kudamati. Dua di antaranya yakni Oli Manuputty, istri pimpinan FKM Alex Manuputty dan menantu perempuannya, Christine Kakifina Manuputty, yang telah dinyatakan sebagai tersangka [baca: Hari Ini, Puluhan Anggota FKM-RMS Diperiksa]. Di antara tersangka tampak pula Sekretaris Jenderal FKM Moses Tuanakota.(YAN/Tim liputan 6 SCTV)

© 2001 Surya Citra Televisi.
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/nunusaku
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044