Liputan6.com, 14/05/04 15:01 WIB
Kasus Ambon
Ratusan Pelajar Ambon Belajar di Pengungsian
[Photo: Aktivitas belajar di pengungsian Wae Haong.]
14/5/2004 14:28 — Kerusuhan membuat lebih dari 100 anak di Ambon, Maluku,
belajar di tempat pengungsian. Meski tidak nyaman dan belajar dengan peralatan
seadanya, mereka tetap semangat mengejar ketertinggalan pelajaran.
Liputan6.com, Ambon: Kondisi "sekolah" yang tidak nyaman dengan peralatan
seadanya tak mengendurkan semangat 100 lebih pelajar yang bertahan di tempat
pengungsian di Wae Haong, Ambon, Maluku. Mereka mendapat pendidikan
tambahan gratis dari sejumlah lembaga swadaya masyarakat. Meski begitu, harapan
para anak-anak ini untuk kembali ke bangku sekolah tetap ada. Namun, itu semua
baru bisa terwujud jika Ambon benar-benar aman.
Ratusan anak di pengungsian Wae Haong ini, cuma sebagian dari wajah murid yang
tak mampu belajar di sekolah dengan sarana memadai. Kerusuhan yang meletus di
Ambon pada 25 April silam, memaksa mereka belajar di pengungsian [baca: Kondisi
Pengungsi Ambon Memprihatinkan].
Lembaga Pemberdayaan Perempuan dan Anak adalah salah satu LSM yang telah
memberikan pendidikan gratis sejak kerusuhan Ambon lima tahun silam. Karena
serba darurat, pelajaran tambahan diberikan dengan prasarana yang minim. Namun,
para aktivis LSM ini juga termotivasi melihat semangat belajar anak-anak korban
kerusuhan Ambon tersebut.(TNA/Sahlan Heluth)
© 2001 Surya Citra Televisi.
|