The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

SINAR HARAPAN


SINAR HARAPAN, Kamis, 29 April 2004

Laode Ida: Konflik Ambon Skenario Jakarta Jelang Pemilihan Presiden

Jakarta, Sinar Harapan

Pengamat politik dan anggota Presidium Perhimpunan Indonesia Timur (PIT), Laode Ida melihat konflik yang saat ini terjadi di Ambon merupakan skenario besar yang dibuat Jakarta menjelang pemilihan presiden. "Konflik ini jelas sudah dipersiapkan sebelumnya untuk menunjukkan bahwa tentara memiliki posisi penting dalam masalah pengamanan di negeri ini," katanya kepada SH, Kamis (29/4) pagi.

Menurutnya, hasil diskusi dengan kelompok PIT menyimpulkan, keberadaan Republik Maluku Selatan (RMS) atau Front Kedaulatan Maluku (FKM) merupakan permainan politisi dan tentara.

"Konflik yang terjadi di Ambon saat ini merupakan akibat dari proses pembiaran tentara terhadap keberadaan kelompok ini. Jadi sama sekali bukan konflik antaragama," katanya.

Peristiwa kerusuhan yang bertepatan dengan perayaan ulang tahun RMS merupakan skenario yang telah dibuat jauh-jauh hari. Buktinya, tidak ada upaya aparat untuk segera melokalisir kerusuhan. Karena itu, PIT mendesak Pangima TNI Jenderal Endriartono Sutarto, Kapolri Jenderal Da'i Bachtiar dan seluruh jajaran aparat keamanan di bawahnya yang bertanggung jawab di Maluku, supaya mengundurkan diri.

Dengan komando baru, jajaran aparat keamanan diharapkan bisa bersikap tegas terhadap para pelaku kerusuhan di Ambon dan Maluku. Selain itu, PIT juga meminta aparat melindungi Maluku dari masuknya organisasi atau kelompok sipil yang mengatasnamakan apapun. Rekomendasi yang tak kalah pentingnya adalah, membuat strategi dari bawah untuk melakukan rekonsiliasi antarkomunitas di Maluku.

Sementara itu Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS) di Jakarta menolak berkomentar lebih lanjut mengenai permintaan deportasi Pimpinan Eksekutif Front Kedaulatan Maluku (FKM), Alex Manuputty yang diduga berada di Los Angeles.

Menurut Atase Pers Kedubes AS di Jakarta, Stanley Harsha, saat dihubungi SH Rabu (28/4), persoalan tersebut lebih baik ditanyakan langsung kepada pihak berwenang Indonesia.

Bentuk Tim

Komisi Nasional Hak Azasi Manusia (Komnas HAM) meminta pemerintah mengusut secara tuntas konflik baru di Ambon. Komnas HAM juga berencana mengirimkan Tim Pemantau dan Penyelidik ke Ambon pekan depan, guna menyelidiki sebab-sebab meletusnya konflik baru tersebut.

Demikian diungkapkan Ketua Komnas HAM Abdul Hakim Garuda Nusantara kepada wartawan usai rapat pleno di kantor Komnas HAM, Jakarta, Rabu (28/4). Koesparmono Irsan ditunjuk menjadi Ketua Tim Pemantau dan Penyelidik ke Ambon bersama salah satu anggota Komnas HAM, Hasto.

Menurut Garuda, hasil pemantauan dan penyelidikan tim tersebut akan direkomendasikan kepada Presiden Megawati. "Kalau ini tidak ditangani segera akan set back (langkah mundur) padahal sudah tiga tahun ini tenang. Namun dengan kejadian ini, pihak-pihak yang berusaha melakukan rekonsiliasi jangan berputus asa," tambahnya.

Rapat pleno itu juga sepakat membentuk tim pemantau untuk masalah Poso yang diketuai oleh Prof Ahmad Ali dan Taher Noor.

Garuda berpendapat, pemerintah seharusnya memberikan perhatian yang sungguh-sungguh atas meletusnya kembali konflik di Ambon, dengan cara menegakkan hukum terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab hingga ke pengadilan. Pemerintah diminta tetap melakukan rekonsiliasi yang selama ini berjalan cukup bagus, terutama dalam memperbaiki ekonomi, politik, budaya dan mental.

"Tapi dari segi hukum, kasus baru ini harus diusut secara tuntas. Misalnya, pihak-pihak yang terlibat dalam menciptakan kerusuhan ini, termasuk soal pembiaran. Ada yang berpendapat seharusnya ini dapat dicegah dan kenapa tidak diantisipasi, kenapa ada senjata dan sniper yang mendapatkan senjata. Itu harus diusut secara tuntas," jelas Garuda. (san/ina/ren)

Copyright © Sinar Harapan 2003
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/nunusaku
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044