The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

SUARA PEMBARUAN DAILY


SUARA PEMBARUAN DAILY, 3 April 2004

Pengakuan Anggota Kelompok JI
Bom Bali Inspirasi Osama bin Laden

KUALA LUMPUR - Mengaku sebagai anggota kelompok teroris Islam, empat warga Malaysia yang ditahan mengatakan serangkaian serangan terhadap gereja-gereja dan target lainnya di Asia Tenggara, termasuk pengeboman di Bali yang menewaskan 202 orang, adalah inspirasi Osama bin Laden.

Klaim-klaim yang terungkap dalam wawancara di stasiun televisi di Malaysia itu mendukung tuduhan bahwa Jemaah Islamiyah (JI) adalah kelompok yang terkait dengan Al Qaeda.

Namun komentar-komentar yang dilontarkan empat warga Malaysia itu dibantah oleh orang yang diduga pemimpin JI. Sejumlah kelompok hak asasi manusia mengingatkan bahwa pengakuan semacam itu kemungkinan dilakukan di bawah tekanan.

Jamaah Islamiyah selama ini dituding sebagai pihak yang mendalangi pemboman gereja di malam Natal di sejumlah kota besar di Indonesia pada tahun 2000 yang menewaskan 19 orang. Selain itu, JI dituduh bertanggung jawab atas bom Bali, 12 Oktober 2002 yang menewaskan 202 orang, serta bom mobil pada bulan Agustus 2003 di Hotel JW Mariott, Jakarta yang menewaskan 12 orang.

Fatwa Bin Laden

Mohamad Nasir Abbas, satu dari empat orang yang diwawancarai oleh TV 3 Malaysia, mengatakan, aksi-aksi pengeboman itu terinspirasi dari fatwa yang dikeluarkan oleh Osama bin Laden.

"Orang yang yakin akan fatwa itu melakukan pengeboman," kata Nasir. "Karena itu mereka mengebom gereja-gereja. Pengeboman di Bali dilandasi kebijakan balas dendam terhadap Amerika." Mengacu kepada maklumat bin Laden tersebut, kaum Muslim diperintahkan untuk membunuh "warga Amerika di manapun mereka berada, tak peduli apakah mereka bersenjata atau tidak. Tak pandang bulu apakah mereka tentara, warga sipil ataukah wanita, dan tidak masalah apakah orang dewasa ataukah anak-anak," ungkap Nasir.

Salah seorang yang ditahan, Amran Mansor, yang mengidentifikasi dirinya sebagai bendahara JI. Mansor mengaku mengirimkan bahan peledak ke Pekan Baru, salah satu tempat terjadinya ledakan bom.

Nasir dan tiga pria lainnya yang diwawancarai TV 3 mengatakan, mereka menerima pelatihan militer di Afghanistan. Mereka kini meninggalkan JI, karena menurut mereka JI membunuh orang-orang Muslim dan juga orang tak berdosa yang lain. Mereka ini ditahan di Indonesia terkait tuduhan terlibat aktivitas teror. Sampai sejauh ini belum ada kejelasan kapan pihak berwenang menjatuhkan dugaan dan berapa lama mereka akan ditahan.

"Tampaknya mereka telah dianiaya dan dipaksa membuat pernyataan yang menyimpang saat interogasi," ungkap Syed Ibrahim, kepala kelompok hak asasi manusia Malaysia. Ibrahim meminta juga agar kondisi para tahanan tersebut diperbaiki.

Kepentingan AS

Dalam wawancara, Nasir mengidentifikasi Abu Bakar Ba'asyir, seorang ulama Indonesia, sebagai pemimpin spiritual JI. Nasir juga mengatakan Ba'asyir dan Hambali yang saat ini ditahan di AS meneruskan keinginan-keinginan bin Laden itu. Namun Ba'asyir yang ditahan di Jakarta dan akan dibebaskan pada akhir bulan ini membantah keras dirinya adalah pemimpin JI.

Dalam wawancara per telepon, Ba'asyir mengatakan ia curiga bahwa tuduhan yang dilontarkan terhadap dirinya oleh keempat orang tersebut diperoleh akibat paksaan dari pihak berwenang Indonesia dan Malaysia yang ingin menyenangkan hati pemerintah AS. "Baik polisi Indonesia maupun Malaysia, semuanya bekerja untuk kepentingan-kepentingan Amerika," kata Ba'asyir. "Sekarang AS mencoba untuk memperpanjang penahanan saya."

Kapolri Jenderal Da'i Bachtiar mengatakan, pihak berwenang sedang mengumpulkan bukti-bukti apakah dakwaan baru bisa dijatuhkan kepada Ba'asyir.

Nasir mengatakan, ia mendapat perintah dari Ba'asyir sebagai pemimpin JI meliputi wilayah Kalimantan, Mindanao, dan sebagian Sulawesi. Nasir menambahkan, ia menyelundupkan bahan peledak ke Indonesia untuk melakukan peledakan gereja tahun 2000, serta mengoperasikan sejumlah kamp pelatihan JI di wilayah bagian selatan Filipina.

Pemimpin JI yang dikenal sebagai Hambali, yang sekarang ada di tahanan di AS, diduga "terus berkomunikasi dengan Osama bin Laden", ungkap Nasir. "Apakah ini artinya ada hubungan resmi antara JI dan Al Qaeda, ataukah hanya hubungan pribadi semata, saya tidak paham." Mansor menambahkan, Hambali memilih sendiri sejumlah target serangan Jamaah Islamiyah. (AP/E-9)


Last modified: 3/4/04
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/nunusaku
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044