The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

SUARA PEMBARUAN DAILY


SUARA PEMBARUAN DAILY, 6 Mei 2004

Penembakan di Buru, Dua Tewas

Pembaruan/Jurnasyanto Sukarno

TUNTUT PEMBUBARAN RMS - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Maluku melakukan aksi unjuk rasa dengan membakar bendera Republik Maluku Selatan (RMS), di Bundaran HI, Jakarta, Rabu (5/5). Mereka menuntut pembubaran RMS karena merupakan gerakan separatis yang dapat memecah belah bangsa, khususnya rakyat Maluku.

AMBON - Sebuah aksi penyerangan terjadi di Desa Wainalu, Kecamatan Buru Selatan, Kabupaten Buru. Penembakan yang terjadi sekitar pukul 05.00 Rabu (5/5) dini hari itu menewaskan seorang dewasa dan seorang anak kecil.

Gubernur Maluku, Karel Albert Ralahalu, kepada wartawan di Ambon, Rabu (5/5), membenarkan aksi penembakan yang menewaskan dua orang warga tersebut. Menurutnya, penembakan tersebut diidentifikasi berasal dari dua speedboat yang datang dari arah laut Desa Wainalu.

Senada dengan itu, Ketua Posko Penanganan Pengungsi Asisten II Setwilda Maluku, Ir AR Somena yang ditemui Pembaruan, Rabu siang mengungkapkan, korban tewas bernama Obeth Lesnusa (38) bersama seorang anak kecil yang belum diketahui namanya.

Namun, situasi di Desa Wainalu hingga Kamis ini masih terkendali, karena begitu ada laporan kejadian, aparat langsung melakukan pemblokiran sehingga penembakan tidak melebar ke desa-desa lain di sekitarnya.

Sementara itu, Komisi II DPR yang dipimpin Agustin Teras Narang, Kamis (6/5) melakukan peninjauan lapangan di sejumlah lokasi konflik di Ambon, Maluku. Hingga berita ini diturunkan, rombongan komisi hukum dan pemerintahan dalam negeri tersebut dilaporkan baru tiba di Bandara Pattimura.

Aktivitas masyarakat Kota Ambon, Kamis (6/5) siang hingga pukul 13.00 WIT berangsur-angsur normal. Kantor-kantor instansi pemerintah sudah mulai dibuka, sehingga para pegawai dari semua komunitas kembali bekerja seperti semula.

Demikian juga jalan-jalan utama umumnya sudah mulai dilalui kendaraan angkutan. Hanya saja, jalan utama di daerah Halong dan Galunggung belum ramai karena masyarakat masih enggan melewatinya.

Namun pembauran masyarakat dari komunitas yang satu ke daerah komunitas lainnya, belum berlangsung dengan baik. Masing-masing komunitas masih menahan diri karena khawatir ada provokasi lagi yang membuat mereka terpancing lalu saling menyerang. (VL/M-12)


Last modified: 6/5/04
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/nunusaku
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044