The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

SUARA PEMBARUAN DAILY


SUARA PEMBARUAN DAILY, 10 Mei 2004

Akibat Konflik, Kerugian Kampus UKIM Rp 5 Miliar

Aparat Tidak Tegas Dalam Amankan Fasilitas Pendidkan

AMBON - Disayangkan sikap aparat yang tidak tegas dalam mengamankan fasilitas pendidikan. Pascatertib sipil ini harus ada payung hukum yang kuat sehingga dalam menyikapi berbagai aksi kekerasan hukum berbicara lebih tegas. Aparat keamanan harus menyelamatkan bangunan pendidikan yang merupakan aset masa depan bangsa dan masyarakat Ambon pada khususnya.

Demikian dikatakan Rektor Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM) Ir.MKJ Norimarna,MSc, Phd kepada Pembaruan di ruang kerjanya Sabtu (8/5). Dikatakan, kerugian material yang dialami UKIM akibat konflik baru lalu, mencapai Rp 5 miliar lebih karena ruang yang terbakar adalah laboratorium komputer, laboratorium teknik sipil, dan laboratorium perbankan.

Pemerintah daerah (pemda) Maluku telah menyediakan fasilitas tempat perkuliahan alternatif bagi UKIM. Dua lokasi yang telah disediakan masing-masing di Balai Kerajinan Rakyat Belakang Soya dan Fakultas Ekonomi akan berkuliah di SMK I Karang Panjang Ambon. Dengan demikian UKIM tidak mengalami kesulitan karena aktivitas perkuliahan semuanya difasilitasi oleh Pemda Maluku.

Sedangkan rehabilitasi kampus UKIM secara keseluruhan akan ditanggulangi pemerintah pusat. Menurutnya, sejak terbakarnya kampus UKIM seluruh aktifitas perkuliahan hingga kini lumpuh total. Seluruh civitas akademika UKIM mengalami bukan saja kerugian material tapi terhentinya perkuliahan sangat berpengaruh terhadap jadwal semester.

Pembersihan Etnis

Anggota DPRD Maluku Drs.Bitto Temmar Minggu (9/5) menilai konflik yang merebak ke Pulau Buru adalah upaya genoside atau upaya pembersihan etnis. Masyarakat Maluku kata Temmar saat ini memerlukan kejujuran untuk menegakkan hukum dan keamanan di Maluku. Dia kecewa dengan rekan-rekannya sesama anggota DPRD Maluku lain yang memilih diam tanpa berjuang apa-apa bagi kepentingan masyarakat Maluku yang kini sedanga mengalami keterpurukkan akibat konflik.

Gedung DPRD Maluku Karang Panjang Ambon memang sejak pecah konflik hingga kini tampak sepi, dan tak satu pun anggota DPRD Maluku enggan bersuara menyikapi konflik beberapa waktu lalu.

Sementara itu, di tempat terpisah Dosen Fakultas Hukum Universitas Pattimura Janes Leatemia,SH, MHum mempertanyakan apakah dengan ditangkapnya sejumlah aktivis Front Kedaulatan Maluku (FKM) maka persoalan Republik Maluku Selatan (RMS) akan selesai. Ia khawatir pemerintah Indonesia menjadikan persoalan RMS sebagai wacana politik bagi putra-putra daerah Maluku.

Wacana ini terus dibiarkan tanpa ada jalan keluar dan yang akan menanggung generasi-generasi berikutnya. Menyusul situasi kota Ambon yang semakin kondusif, Unpatti berencana Senin (10/5) memulai aktiftas perkuliahannya di kampus alternatif PGSD Jalan dr. Tamaela Ambon. (VL/E-5)


Last modified: 10/5/04
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/nunusaku
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044