SUARA PEMBARUAN DAILY, 13 Mei 2004
Rp 28 Miliar untuk Penanggulangan Dampak Konflik di Maluku
Distribusi Barang Masih Terhambat
AMBON - Wakil Gubernur (Wagub) Maluku Drs Memed Latuconsina mengatakan di
Ambon, Rabu (12/5), pemerintah pusat segera memberikan bantuan Rp 28 miliar
untuk mengatasi dampak penanggulangan konflik 25 April 2004.
Anggaran ini akan dipakai untuk membangun kembali rumah-rumah pengungsi yang
terbakar, pengobatan para korban, dan penanggulangan sampah di Kota Ambon.
Dikatakan, pemerintah juga berupaya membangun kembali 400 unit rumah yang
terbakar dan rusak akibat konflik baru lalu.
Rencananya, 10 barak pengungsi akan dibangun di beberapa lokasi, antara lain
Kudamati, THR Waihaong, Lata, dan Poka-Rumah Tiga. Menurut Memed, selain
pengobatan bagi para korban yang dibiayai sepenuhnya oleh pemerintah, korban
meninggal juga mendapat santunan Rp 2 juta sedangkan bagi korban cacat mendapat
bantuan Rp 1 juta.
Selain 100 lebih korban yang kini masih dirawat di tujuh rumah sakit di Kota Ambon,
lima korban lain kini telah dirujuk ke luar daerah untuk mendapat pengobatan lanjutan.
Korban-korban luka tersebut juga bebeas dari biaya evakuasi hingga pengobatan di
luar daerah.
Distribusi Barang
Sementara itu, Gubernur Maluku Karel Ralahalu menjelaskan, persoalan distribusi
barang, baik sembako maupun barang-barang lainnya, dari Pelabuhan Yos Sudarso
kepada para pedagang yang berada di komunitas Kristen dalam beberapa Minggu
terakhir, mengalami hambatan.
Karenanya, ia telah memerintahkan aparat untuk mengamankan daerah pelabuhan
guna kegiatan bongkar muat.
Mereka bisa bertransaksi di kawasan-kawasan netral guna memperlancar distribusi
barang-barang kepada masyarakat.
Hingga kini, kehidupan kedua komunitas belum dapat dikatakan membaik karena
masih ada rasa curiga dan takut di antara warga.
Namun kondisinya berbeda di beberapa lokasi yang sering dijadikan tempat bertemu
kedua komunitas, seperti Markas TNI PHB, Pos Kota, dan jembatan Pohon Pule.
Kedua komunitas warga masyarakat yang berkepentingan juga menjadikan Kantor
Gubernur Maluku sebagai tempat melakukan berbagai pertemuan. Situasi Kota
Ambon pascakonflik 25 April sedikit semrawut karena kepadatan lalu lintas dan
menumpuknya sampah di berbagai wilayah. (VL/N-6)
Last modified: 13/5/04
|