The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

SUARA PEMBARUAN DAILY


SUARA PEMBARUAN DAILY, 19 April 2004

Lagi, 21 Bom Aktif Ditemukan di Poso

Ditemukan Pula Sejumlah Atribut TNI/Polri Bertuliskan Sat Brimob dan Jaket Antipeluru

PALU - Sebanyak 21 bom rakitan yang masih aktif kembali ditemukan aparat keamanan di wilayah Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), Sabtu (17/4). Penemuan bom aktif tersebut menunjukkan Poso belum aman dan aparat keamanan belum berhasil menumpas habis para pengacau di daerah itu.

Komandan Operasi Sintuwu Maroso III Kombes Pol Moh Rum kepada wartawan, Minggu (18/4) di Poso mengakui, ke-21 bom ditemukan secara terpisah masing-masing 10 bom di Dusun Ratulene, Desa Kasiguncu dan 11 bom di Desa Mapane, Poso Pesisir. "Bahan-bahan peledak itu umumnya ditemukan di kebun-kebun masyarakat yang tidak berpenghuni," katanya.

Bom yang masih aktif itu menurut Moh Rum, langsung diamankan tim penjinak bahan peledak (Jihandak) di Mapolres Poso. Penemuan itu katanya, sebagai hasil operasi gabungan TNI/Polri yang masih terus berlangsung sampai kini dalam rangka upaya pemulihan situasi keamanan di daerah penghasil kayu hitam (eboni) tersebut.

Selain bom ditemukan pula sejumlah atribut TNI/Polri seperti kaos bertuliskan Sat Brimob, celana panjang polisi bertuliskan "PDH", jaket hitam anti peluru, topi loreng berwarna hijau serta sabuk TNI di Dusun Towo, Desa Tokorondo, Poso Pesisir.

Masih di Tokorondo, aparat juga menemukan 1 buah pelontar anak panah bersama 27 pelurunya, 2 potong grandle senjata api (senpi) rakitan dan 1 popor senpi yang sudah tidak utuh lagi. Seluruh bahan temuan tersebut langsung diamankan di Mapolres Poso untuk penyelidikan lebih lanjut.

Tidak dijelaskan apa motivasi di balik penemuan atribut TNI/Polri tersebut. Namun, sebuah sumber di Kepolisian Resort (Polres) Poso, kemungkinan besar atribut TNI/Polri itu milik para pengacau yang memiliki jaringan luas dan atribut itu akan digunakan agar seolah-olah di lapangan tampak seperti aparat keamanan negara, tetapi sesungguhnya adalah pengacau yang bisa melakukan penembakan ke rakyat sipil yang menjadi target mereka.

Menurut Moh Rum, operasi razia senjata api maupun bahan peledak masih terus dilakukan aparat karena diduga barang-barang ilegal itu masih banyak terdapat di daerah ini. Aparat juga melakukan pemeriksaan kartu tanda penduduk (KTP) secara ketat dan semua yang masuk Poso diperiksa di pintu-pintu masuk di daerah-daerah perbatasan.

Terus Siaga

Sementara kondisi Poso saat ini kembali berangsung tenang dan lancar. Arus transportasi dari dan menuju Poso berjalan lancar. Kendati begitu ribuan aparat gabungan TNI/Polri masih terus siap siaga di kawasan ini. Mereka ditempatkan di berbagai pos penjagaan sepanjang jalan Trans Sulawesi menghubungkan Palu-Poso-Tentena-Pendolo dan Poso-Ampana-Luwuk.

S Pelima, salah seorang tokoh warga Poso menyatakan, dengan penjagaan ketat aparat keamanan tersebut sebenarnya mengindikasikan bahwa Poso belum aman.

"Kalau memang negeri kami sudah benar-benar aman, kenapa masih harus terus dijaga aparat. Kami hanya akan merasa Poso aman, jika tidak lagi dijaga aparat seperti sekarang ini," ujar Deklarator Malino untuk Perdamaian Poso ini.

Pelima sangat berharap pihak kepolisian sungguh-sungguh menumpas habis semua pelaku-pelaku kejahatan yang menginginkan Poso tidak pernah aman. Menurutnya, tidak mungkin aparat tidak mengetahui jaringan-jaringan pelaku pengacau di daerah ini.

"Karenanya aparat harus lebih bekerja keras lagi sehingga pelakunya mudah untuk ditangkap. Kami rindu kedamaian dan keamanan seperti dulu dan harapan itu kini ada pada aparat keamanan," ujarnya. (128)


Last modified: 19/4/04
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/nunusaku
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044