SUARA PEMBARUAN DAILY, 21 April 2004
Polisi Diserang di Papua, Empat Tewas
JAYAPURA -Aparat Kepolisian bentrok dengan ke-lompok orang tak dikenal
bersenjata kelewang dan panah di desa Mariendi, Distrik Purwata, Kabupaten Bintuni,
Irian Jaya Barat. Akibatnya empat orang dari kelompok tersebut tewas.
Bentrokan tersebut terjadi ketika aparat yang terdiri dari dua anggota Polsek Babu
dan empat anggota Brimob itu diserang sekitar 30 orang ketika sedang mengantar
uang pembayaran hak ulayat masyarakat adat dari PT Jayanti , sekitar pukul 11.45
WIT, Selasa (20/4).
Saat ini, tiga orang yang ditahan masih diperiksa di Mapolsek Babu.
Saat dikonfirmasi mengenai kejadian ini pihak pejabat Polda Papua belum
memberikan keterangan. Kapolres Manokwari AKBP, Dedi Kusnadi saat dihubungi,
Rabu (21/4) siang mengakui adanya kejadian ini. Namun dia belum bisa berkomentar.
Dia mengaku akan turun ke TKP bersama pasukan Brimob dari Jayapura pukul 15.00
sore ini.
Warga Desa
Sementara itu informasi yang diperoleh menyebutkan, para penyerang ini adalah
kelompok Gerakan Pengacau Keamanan (GPK) pimpinan dari Manase Kurima.
Sedangkan keterangan dari Mabes Polri menyebutkan, empat orang yang tewas itu
adalah warga desa Mariendi, Bintuni, Papua. Mereka tewas akibat serangan yang
dilakukan sekelompok massa tak dikenal, sehingga tidak terkendali pada Selasa.
Namun demikian sampai Rabu pelaku belum berhasil ditangkap walaupun sudah
diidentifikasi. Demikian pula penyebab atau motif serangan itu masih didalami oleh
Polda Papua dan Polres Bintuni.
Wakil Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Soenarko DA membenarkan
adanya kejadian di Teluk Bintuni, akan tetapi dia belum bersedia menjelaskan motif
atau pelaku dari kelompok mana.
"Kami sampai saat ini masih mengumpulkan bukti, namun situasi di sana sudah
terkendali dan aktivitas masyarakat sudah normal," kata Soenarko kepada
Pembaruan Mabes Polri, Rabu siang.
Polda Papua dan Polres Bintuni telah meminta keterangan sekitar 25 orang warga
setempat sebagai saksi, namun dari pengakuan mereka belum menunjukkan adanya
fakta yang mengetahui serangan tersebut. (Rob/G-5)
Last modified: 21/4/04
|