TEMPO, 05 April 2004
Besok, Pengacara Ba'asyir Tentukan Sikap
TEMPO Interaktif, Solo: Tim pembela Abu Bakar Ba'asyir (TPABB) baru dapat
memastikan kliennya akan memenuhi panggilan kepolisian untuk diperiksa kembali
atau tidak, berkaitan dengan kasus terorisme, pada Selasa (6/4) atau sehari sebelum
Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia memeriksanya.
Wakil Koordinator TPABB, Mahendradatta menyatakan, Ba'asyir sebenarnya tidak
dapat dikenai tuduhan yang sama karena di dalam hukum dikenal asas nebis in idem.
Sikap kepolisian yang bersikeras ingin menjebloskan pengasuh Pondok Pesantren Al
Mukmin Ngruki Sukoharjo itu dinilai didasarkan pada kebencian dan atas pesanan
asing. "Polisi tidak mau kehilangan muka dihadapan Amerika Serikat yang telah
memberi bantuan U$ 20 juta untuk dalih pemberantasan terorisme. Amerika maunya
Ustad Abu tetap ditahan dengan dalih apapun. Untuk itu, Polri menahannya lagi dan
mencari-cari kesalahan," kata Mahendra, di Solo, Senin (5/4).
Menurut Mahendra, dirinya sebenarnya tidak terlalu kaget dengan sikap polisi yang
ingin sekali agar Ba'asyir tetap dikurung dalam jeruji besi. Pasalnya, polisi yang akan
mencari alasan agar Ba'asyir tetap menjadi tersangka sudah diduga jauh-jauh hari
sebelumnya. "Tujuan polisi hanyalah tetap mengurung Ba'asyir di dalam tahanan
sesuai pesanan Amerika Serikat," kata Mahendra lagi.
Ketua Tim Pengacara Muslim (TPM) ini mengaskan, sejauh ini pihaknya yakin polisi
hanya akan menggunakan kesaksian Nashir bin Abbas yang telah digarap polisi
selama dalam tahanan untuk memojokkan Ba'asyir. Anehnya, kata Mahendra, Nashir
yang ditahan polisi jauh sebelum Ba'asyir disidangkan, tidak pernah diajukan sebagai
saksi. "Menurut kami, Nashir memang telah digarap polisi untuk membuat kesaksian
memberatkan. Tidak hanya Nashir, kami juga menduga ada beberapa nama lagi yang
akan dimanfaatkan polisi. Tapi lihat saja nanti, kami akan melihat nyali mereka di
persidangan," kata Mahendra.
Kepastian kesedian pihak Ba'asyir untuk mau diperiksa kepolisian, kata Mahendra,
baru akan diputuskan setelah rapat dengan pihak YLBHI, Selasa (6/4). "Kami juga
menunggu koordinator TPABB, Bang Buyung (Adnan Buyung Nasution -red) yang
masih di Swiss. Rapat itu nantinya akan memutuskan, apakah Ba'asyir menolak apa
tidak untuk diperiksa," katanya.
Copyright @ tempointeraktif
|