TEMPO, Rabu, 19 Mei 2004 | 15:30 WIB
Maluku
Pejabat Polda Maluku Didesak Mundur
TEMPO Interaktif, Ambon:Polemik kaburnya tahanan Forum Kedaulatan
Maluku/Republik Maluku Selatan (FKM/RMS) pada tubuh Polda Maluku mengundang
sejumlah tokoh elite Maluku angkat bicara.
Sebelumnya, Wakapolda Maluku, Komisaris Besar Pol. Bambang Suedi menyatakan
pembenaran terhadap kaburnya empat tahanan FKM/RMS dari tahanan Polda
Maluku.
Namun di lain pihak, Kaditreskrim Polda Maluku, Komisaris Besar Pol. Usman
Nasution membantah pernyataan Wakapolda. Polemik itu akhirnya terjawab, setelah
Kapolda Maluku Brigjen Pol. Adityawarman membenarkan kaburnya empat tahanan
tersebut.
Menyikapi polemik ini, Avert Kermite dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
yang dimintai komentar mendesak Kapolda Maluku untuk mencopot Kaditreskrim,
karena diketahui menyembunyikan fakta yang sebenarnya, dan melakukan
pengkaburan fakta kepada masyarakat.
"Yang jelas saat ini masyarakat dibuat bingung atas polemik itu. Nah, teka-teki kini
terjawab. Itu berarti ada kesan jelek Kaditreskrim yang berusaha menutup-nutupi
kejadian itu. Untuk itu Kapolda Maluku harus bersikap tegas mencopot Nasution dari
jabatannya," pinta Kermite yang juga anggota DPRD Maluku yang ditemui di kantor
Gubernur Maluku, Rabu (19/5) siang ini.
Di tempat yang sama, kader PPP, Darul Kutni Tehupaly, mengatakan Kaditreskrim
harus mempertanggungjawabkan sanggahannya terhadap kebenaran yang
disampaikan Wakapolda. "Ini untuk menjawab kebingungan masyarakat Ambon,"
katanya.
Menurutnya, jika mereka bukan berada dalam tahanan itu lain soal. Tapi ini dalam
tahanan Polda. "Ini yang perlu dipertanyakan," ujar mantan jurnalis ini.
Di lain sisi, Sekretaris Fraksi PPP pada DPRD Maluku ini mendesak Kapolda Maluku
untuk melakukan penyidikan terhadap anak buahnya yang terlibat skenario kaburnya
empat tahanan itu, dan hasilnya dipublikasikan ke masyarakat.
Yusnita Tiakoly - Tempo News Room
Copyright @ tempointeraktif
|