ANTARA, 22/05/07 14:18
Teror Bom Kembali Hebohkan Ambon
Ambon (ANTARA News) - Aksi teror bom kembali menghebohkan Kota Ambon,
ibukota provinsi Maluku, Selasa siang dengan diamankannya satu buah bom diduga
rakitan di samping sebuah rumah makan di Jl.A.M.Sangadji oleh tim jihandak Polda
Maluku.
Wartawan ANTARA News yang memantau pengamanan bom tersebut melaporkan,
bahan peledak itu awalnya ditemukan salah seorang warga Batumeja, Agustinus
Tousalwa(40), di lorong Jl.Fuli Selasa siang (22/5) sekitar pukul 14.30 WIT. Bom itu
sempat diangkatnya, namun ! karena takut dibuang lagi ke tumpukan pasir di
samping rumah makan Nifi.
Agustinus selanjutnya menyampaikan temuan bom tersebut kepada warga sekitar
rumah makan Nifi dan diteruskan ke Polres P.Ambon dan P.P.Lease.
Polres P.Ambon dan P.P.Lease berkoordinasi dengan Polda Maluku dan
mengerahkan tim Jihandak untuk mengamankan bom yang letaknya di bawah kursi
lipat dengan puluhan drum BBM di sampingnya.
Dua personil tim Jihandak mengamankan bom tersebut dalam tas dan dimasukkan
dalam tabung penyimpan pada mobil operasional, selanjutnya dibawa ke masrkas
Detasemen Khusus 88 pada kawasan Tantui, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon untuk
diurai.
Kapolsek Sirimau, Kompol Ny.E.Maspaitella yang terjun langsung ke TKP mengakui
Agus Tousalwa telah diamankan guna dimintai keterangan bersama dua orang saksi
lainnya.
"Kami senantiasa meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai kemungkinan yang
terjadi dengan maksud mengganggu stabilitas keamanan semakin kondusif berupa
aksi teror bom pada beberapa bulan terakhir ini," tandasnya.
Karena itu, ia mengimbau masyarakat agar melaporkan ke pos aparat keamanan
terdekat sekiranya mencurigai sesuatu barang berupa bom/granat maupun orang di
permukiman dengan identitas tidak lengkap.
"Bom itu diduga sisa dari konflik sosial sejak tahun 1999 lalu yang dimanfaatkan
oknum tertentu yang tidak senang Kota Ambon maupun Maluku secara umum berada
dalam kondisi keamanan kondusif," tegasnya.
Dengan diamankannya bom pada Jl.A.M.Sangadji itu maka sudah tercatat lima kali
aksi serupa terjadi di Kota Ambon yang diawali peledakan di kawasan pelabuhan Yos
Sudarso 3 Maret lalu sehingga 11 orang terluka.
Peristiwa kedua 25 April di kawasan Mardika, Kecamatan Sirimau yang akibatkan
enam orang terluka, selanjutnya 26 April di Jl.Mutara, Mardika, 26 April tidak ada
korban serta di halaman mesjid raya Alfatah Ambon, 2 Mei yang tidak ada korban.
Dari kelima aksi teror bom tersebut, belum terungkap oknum pelaku maupun aktor di
baliknya.
Akan tetapi, Kapolda Maluku Brigjen Pol.Guntur Gatot Setyawan memastikan,
Agustus mendatang ia bakal membeberkan oknum pelaku dari aksi teror bom di
daerah ini.
"Pengembangan berdasarkan olah TKP dan keterangan saksi ternyata sudah
mengarah ke oknum pelaku. Jadi karena pengungkapannya tidak seperti "balik
telapak tangan, makanya Agustus mendatang dijamin bakal diumumkan bagi
masyarakat," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © 2007 ANTARA
|