The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

BaliPost


BaliPost, 23 Maret 2007

Teroris di Indonesia masih ada

Jakarta (Bali Post) - Penangkapan anggota jaringan teroris di Yogyakarta dan Mojokerto, Selasa (20/3) malam membuktikan bahwa jaringan pelaku teror masih ada di Indonesia. ''Ini kan rangkaian dari yang lalu. Dengan langkah di Malang, Wonosobo dan kemarin (Yogyakarta) sudah jelas mengurangi kekuatan mereka. Tetapi jelas mereka masih ada,'' kata Kapolri Jenderal Pol. Sutanto, Kamis (22/3) kemarin, usai mengikuti acara peluncuran Kerangka Indonesia 2030.

Oleh karena itu, lanjutnya, pihak kepolisian minta bantuan masyarakat untuk terus memberikan informasi. Saat ditanya mengenai tenggat waktu penangkapan seluruh anggota jaringan, Kapolri menjelaskan, pihak kepolisian telah bekerja keras untuk dapat menangkap para pelaku teror secepatnya. ''Kita jangan bicara limit waktu. Kita berhadapan dengan jaringan yang punya mobilitas tinggi. Tentu kita berusaha keras untuk secepatnya. Bertahun-tahun anggota kita kerja keras, karena tidak mudah menangkap mereka,'' ujarnya.

Kapolri mengatakan bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menginstruksikan agar situasi aman tahun lalu dapat terus dipertahankan. ''Sejauh ini kita sudah lakukan langkah-langkah kongkret untuk itu,'' ujarnya.

Pada kesempatan itu, Kapolri juga menjelaskan mengenai penangkapan sejumlah pelaku teror beberapa waktu terakhir. ''Ini rangkaian dari kegiatan yang tak lepas dari teror di Bali dan Jakarta. Kemarin di Jateng dan Jatim ditangkap tujuh orang pelaku teror,'' katanya.

Bersamaan dengan itu, lanjutnya, juga disita sembilan pucuk senjata api yang terdiri atas tiga M-16, empat revolver dan dua FN serta bahan peledak yang terdiri atas 200-an detonator, potasium klorat 625 kg, rangkaian sirkuit bom 40 buah, bom paralon 30 dan ribuan amunisi. ''Kini sedang dalam pengusutan mau digunakan untuk kegiatan apa itu semua. Kita bersyukur semua bisa dicegah, sehingga tak terjadi hal-hal yang merugikan masyarakat,'' katanya.

Saat ditanya mengenai posisi Abu Dujana, Kapolri mengatakan bahwa semua masih dalam penyelidikan, sehingga belum bisa mengungkapkan ke publik. Dia juga mengatakan bahwa Indonesia masih menunggu jawaban FBI atas keinginan Polri melakukan pemeriksaan langsung pada Hambali.

Sementara itu, Selasa (20/3) lalu sekitar pukul 18.30 WIB di depan toko bangunan Alam Jaya, jalan lingkar utara Depok, Sleman, Yogyakarta, Densus 88 Mabes Polri telah menangkap beberapa tersangka yang diduga anggota jaringan teroris Abu Dujana dan sejumlah senjata. (034)


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/rumah3poka
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044