Banjarmasin Post, Jumat, 02 Maret 2007 01:56
Warga Saling Lempar Bom Rakitan
Ambon, BPost. Perseteruan antara warga Desa Kailolo dan Desa Rohomoni,
Kecamatan Pulo Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, kembali memanas. Mereka
saling melempar bom rakitan di perbatasan desa.
Warga kedua desa sekitar pukul 14.15 WIT, Kamis (1/3), berkonsentrasi di pintu
masuk desa masing-masing. Kedua desa ini hanya dibatasi oleh tanah pekuburan.
Sejumlah personel Brimob telah diterjunkan ke lokasi tersebut. Mereka melakukan
penyekatan terhadap massa dari kedua desa yang bertikai itu.
"Kita akan menambah pasukan ke perbatasan dua desa tersebut sebanyak 1 SSK.
Hal ini untuk mengantisipasi keadaan yang tidak kita inginkan," kata Kapolres Pulau
Ambon dan Pulau-pulau Lease AKBP Trilulus Raharjo.
Keresahan masyarakat makin meningkat, karena muncul isu telah ada warga dari
Pulau Haruku yang datang untuk membantu dua kelompok yang berseteru. Juga isu
tentang kerusuhan yang meluas hingga ke Haruku.
Kepala Bidang Humas Polda Maluku AKBP Tommy Napitupulu, Kamis (1/3)
mengatakan, kepolisian terus mengadakan pengamanan di lokasi-lokasi rawan
konflik. Satu pleton Samapta dan Brimob dikerahkan untuk menjaga lokasi dan
melakukan patroli.
"Kita terus melakukan pengamanan untuk menstabilkan situasi. Saat ini situasi
sudah mulai bisa kita kendalikan. Memang sempat ada isu yang beredar keributan
berimbas ke Haruku, tetapi itu tidak benar. Di Haruku situasi tenang-tenang saja,"
kata Tommy.
Sementara itu, Kadiv Humas Polri Irjen Sisno Adiwinoto di Mabes Polri mengatakan,
tidak ada korban dalam kericuhan itu, karena polisi segera datang dan bubarkan
massa.
Dia mengatakan, kericuhan itu hanya mengakibatkan belasan rumah dan belasan
kendaraan rusak. "Namun, tidak ada korban yang luka parah, hanya terkena pukulan
antar mereka dan lemparan batu. Tapi sekarang sudah kondusif," ujar Sisno.
Awalnya, kata Sisno, pada Rabu (28/2) sekitar pukul 09.45 WITA, telah terjadi
pengrusakan rumah dan mobil Daud Sangaji dan milik M. Marasabesy yang akhirnya
membuat masyarakat Rohomoni mendatangi kelompok Kailolo untuk membalas
dendam.
Namun, polisi yang mendengar ada kericuhan langsung datang ke tempat kejadian
dan membubarkan massa, dengan janji akan menyidik kasus pengrusakan itu.
"Kini polisi sedang menyidik siapa pelaku pengrusakan mobil milik kedua kelompok
ini," kata Sisno.
Sementara itu, sehari sebelumnya, polisi memeriksa beberapa warga di Ambon, atas
penemuan 52 granat nanas aktif di bawah fondasi rumah Ogen Lumoli, 25, Pegawai
Negeri Sipil bidang navigasi.
Rumah Ogen Lumolin itu terletak di belakang Asrama Bekang Pattimura Benteng
Atas, sebelah kantor Koramil Nusaniwe. Menurut Ogen, saat menggali fondasi
rumahnya, dia menemukan 52 granat nanas aktif.
"Granat itu kemudian dia serahkan ke Polres Ambon. Polres pun melakukan
pengamanan rumah Ogen, karena dikhawatirkan masih ada granat lainnya," ujar
Sisno.dtc/kcm/mio
Copyright © 2003 Banjarmasin Post
|