Banjarmasin Post, Selasa, 13 Maret 2007 03:03
Roda Batavia Air Pecah
Palangka Raya, BPost. Pesawat Batavia Air lagi-lagi mengalami kecelakaan di
Bandara Tjilik Riwut, Palangka Raya, Kalteng, Senin (12/3) sore. Ketika hendak take
off, pesawat jenis boeing 737-300 jurusan Jakarta yang mengangkut 82 penumpang
itu tiba-tba mengalami pecah ban. Pesawat pun berhenti mendadak di ujung
landasan.
Para penumpang baru tahu jika letusan itu berasal dari roda pesawat yang pecah
ketika turun. Semula mereka menduga ledakan berasal dari bagian mesin.
Mengenai letusan ban itu diduga terjadi akibat gesekan tiba-tiba.Pihak Batavia sendiri
mengumumkan, sebelum terjadi insiden pesawat mengalami gangguan pada rem
yang terkunci tiba-tiba.
Musibah terbakarnya pesawat terbang Garuda di Bandara Adi Sucipto, Jogjakarta,
langsung terbayang dibenak puluhan penumpang Batavia Air ketika pesawat yang
mereka tumpangi berhenti mendadak dan mengeluarkan bunyi letusan.
Alman Pakpahan, seorang penumpang Batavia Air mengaku sangat kaget dan tidak
tahu harus berbuat apa ketika mendengar bunyi letusan saat pesawat siap take off.
"Bunyi letusan itu jelas terdengar. Tiba-tiba pesawat terasa goncang," ujar Alman.
Situasi dalam pesawat semakin mencekam saat pesawat berputar arah menuju
terminal. Begitu pintu terbuka, penumpang pun berdesak-desakan ingin cepat keluar.
"Pas depan terminal, baru diumumkan bahwa ban pecah," kata Alman yang mengaku
trauma dan langsung mengembalikan tiket Palangka-Jakarta pulang-pergi yang telah
dibelinya.
Namun Distric Manager Batavia Air Palangka Raya, Azwar R Madani membantah ban
pesawat pecah. Bunyi ledakan itu terjadi karena rem tiba-tiba terkunci sehingga
pesawat berhenti mendadak.
"Ban tidak pecah. Itu karena disbrake atau rem terkunci. Memang ada letusan, tapi
itu bukan suara ban pecah melainkan suara gesekan. Juga tidak ada asap di kabin,"
ucapnya.
Tidak ada korban jiwa dan yang terluka dalam musibah tersebut. Namun akibat
kejadian itu, para penumpang sempat telantar di bandara menunggu kejelasan nasib
mereka.
Baru sekitar pukul 21.00 pihak Batavia Air memberi keputusan, yakni menginapkan
penumpang di hotel dan Selasa ini baru diberangkatkan atau dialihkan via Bandara
Syamsudin Noor menuju Jakarta.
Dari data semalam, sembilan orang nginap di Hotel Sahid Palangka, 13 orang
diberangkatkan ke Banjarmasin, dan sisanya memilih pulang. "Pagi teknisi datang
dari Jakarta, setelah itu penerbangan normal seperti jadwal biasa," pungkas lelaki
yang kerap disapa Bobby.
Layak Terbang
Batal berangkat akibat masalah teknis merupakan kali kedua yang dialami Batavia Air
di Palangka Raya. Sebelumnya, Sabtu (27/1), pesawat jurusan yang sama
mengangkut 131 penumpang batal berangkat karena baterai lemah, sehingga mesin
tidak bisa hidup.
Azwar R Madani mengatakan, kejadian yang kedua ini di luar dugaan. Karena
sebelum berangkat pesawat sudah melalui pengecekan.
"Semua melalui pengecekan dan layak terbang. Ini bukan pesawat yang gagal
berangkat beberapa waktu lalu," ucapnya.
Kepala Bandara Tjilik Riwut, Jamaludin Hasibuan mengatakan, pihaknya tidak bisa
menyimpulkan apa-apa sebelum adanya hasil pemeriksaan teknis.
"Kita tidak bisa menduga-duga pesawat itu rusak sebelum mendengar keterangan
teknisi. Karena tadi mesinnya juga masih hidup," ujar Jamaluddin.
Pihaknya, akan berkoordinasi dengan Batavia Air terkait kejadian tersebut.
"Tadi mungkin pilot merasa cemas dan takut terjadi apa-apa, sehingga memutuskan
batal berangkat. Kami masih menunggu penjelasan pihak Batavia," pungkasnya.
mgb/ck3
Copyright © 2003 Banjarmasin Post
|