Jakarta: Institut Studi Arus Informasi, 2000
Luka Maluku: Milter Terlibat
Institut Studi Arus Informasi
Buku ini menganalisis konflik berdarah antar sipil di Maluku. Disajikan secara
investigatif, buku ini menampilkan keragaman perspektif untuk membedah konflik di
Maluku secara jernih dan berimbang.
Pada awal pembahasannya buku ini mengungakapkan sejarah singkat ketegangan
antara umat Islam dan Kristen di kepulauan Maluku sejak jaman penjajahan sampai
meletusnya kerusuhan yang menelan ribuan korban warga sipil. Selama masa
kolonial, faktor keterlibatan pemerintah kolonial Belanda menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dalam sejarah konflik masyarakat Maluku. Sebagai upaya mencari akar
masalah, buku ini juga memaparkan sisi-sisi budaya masyakarat Maluku yang
dikenal dengan tradisi Pela Gandong nya.
Buku ini menyajikan pula akibat-akibat dari perkembangan migrasi warga M! uslim
pendatang ke Maluku, kebijakan pemerintahan Orde Baru yang sentralistik, dan
akibat-akibat yang ditimbulkannya yang memuncak dalam bentuk ketegangan
berdarah diantara dua komunitas dominan di Maluku. Dugaan adanya unsur luar
seperti keterlibatan preman yang bertindak sebagai provokator sampai adanya dugaan
kuat keterlibatan militer dan elit politik baik lokal maupun pusat di Jakarta sepanjang
kerusuhan tersebut dipaparkan secara jernih dan berimbang.
Salah satu kelebihan buku ini adalah berusaha meletakkan analisa konflik Maluku
dalam konteks adanya kevakuman kekuasaan negara yang berkelindan dengan
munculnya peristiwa Maluku akibat adanya elit yang memanfaatkan momen
kejatuhan Soeharto sebgaia peluang untuk mempertahankan atau memperoleh
keuntungan politik, sebagaimana pernah terjadi semasa akhir peralihan darai
pemerintahan Orde Lama ke Orde Baru d! i paruh kedua tahun 1960an.
Hal lain yang menarik dari buku ini adalah masing-masing kelompok yang terlibat
dalam pertikaian Mulsim dan Kristen, tokoh agama, cendekiawan dan elit birokrasi di
berikan porsi yang seimbang untuk mengungkapan perasaan dan pandangan mereka
terhadap peristiwa yang mereka alami di kawasan yang dikenal sebagai barometer
toleransi antara umat Islam dan Kristen di Indonesia itu.
Paparan tentang asal muasal kerusuhan bernuansa agama di Maluku dan
penangannya di lapangan oleh aparat kemanan mengundang penelitian lebih lanjut
untuk mengungkap sebab-sebab konflik di Maluku. Buku ini diakhiri dengan
upaya-upaya penyelesaian konflik Maluku oleh berbagai kalangan baik pemerintah
maupaun warga masyarakat dan sejauh mana keberhasilan dan efektifitasnya bagi
penyelesaian konflik Maluku. (Achmad Ubaidillah).
Source: http://www.scripps.ohiou.edu/news/cmdd/Rehal-1.htm
|