The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Cenderawasih Pos


Cenderawasih Pos, Selasa, 22 Meil 2007

Ada yang Ingin Kacaukan Papua
*Menyusul Ditemukannya 2 Benda Mirip BOM di SD Yapis dan SD Gembala Baik

JAYAPURA-Situasi dan kondisi keamanan di Papua yang selama ini berjalan cukup kondusif, begitu juga dengan kehidupan umat beragama yang sudah sangat harmonis, sepertinya membuat adanya pihak-pihak tertentu tidak senang.

Untuk itu, dengan berbagai cara mereka ingin menciptakan sesuatu yang bisa memancing reaksi dan emosi masyarakat.

Indikasi adanya pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab tersebut dapat dirasakan dalam beberapa hari ini, dimana ada dua kejadian yang dinilai cukup sensitif bisa memancing reaksi masyarakat, yaitu adanya benda mirip bom sengaja diletakkan oleh oknum tertentu di dua lokasi berbeda. Benda mirip Bom itu, pertama diletakkan di sekitar SD Yapis Abepura dan selang bebera hari, tepatnya Minggu (20/5), benda yang sama juga ditaruh di sekitar SD Gembala Baik Abepura.

Kapolda Papua Brigjen Pol. Drs. Max Donald Aer saat ditanya wartawan seusai melantik Wakapolda yang baru Brigjen Pol. Drs. F.R. Andi Lolo,SH,MM di Aula Mapolda Papua, Senin (21/5) kemarin, membenarkan adanya kejadian tersebut.

"Memang ada oknum yang menaruh benda mirip bom di lokasi yang berbeda dan dalam waktu yang berdekatan," tuturnya.

Untuk menindaklanjuti kasus tersebut, pihaknya sudah membentuk tim khusus guna melakukan penyelidikan dan mengidentifikasi hal-hal yang berkaitan dengan kejadian itu guna mencari siapa oknum yang menaruh benda mirip bom itu.

Saat ditanya apakah oknum yang sengaja menaruh benda itu adalah termasuk teroris, Kapolda menjelaskan, jika kembali ke definisi teroris, maka itu dapat diartikan segala tindakan atau perbuatan yang tujuannya menimbulkan keresahan atau ketakutan meluas di kalangan masyarakat, maka bisa disebut teroris. "Jika ini diberitakan dengan didramatisasi, maka lama-lama orang akan menjadi takut. Dan ini merupakan salah satu tujuan dari mereka," ujar Mantan Kapolresta Manado ini.

Kapolda menyatakan, untuk mengusut kasus ini, secara teknis sudah ada orang-orang yang sudah dimintai keterangannya, yaitu orang-orang yang ada di sekitar TKP (Tempat Kejadian Perkara). "Dan kami terus kumpulkan keterangan itu untuk mencari benang merah yang bisa mengarah ke siapa pelakunya," tandas pria yang juga mantan Karoops Polda Papua ini.

Dengan adanya kejadian ini, pihaknya menghimbau masyarakat supaya tetap tenang, karena oknum yang tidak bertanggungjawab itu sengaja meletakkan benda mirip bom itu di tempat yang berbeda, supaya seolah-olah ada balas membalas diantara dua komunitas agama yang berbeda itu.

"Karena itu masyarakat saya minta untuk berhati-hati dan jangan mudah terprovokasi dengan bereaksi secara emosional. Karena jika bereaksi secara emosional, maka bisa saja itu yang menjadi tujuan mereka. Saya kira oknum tidak bertanggungjawab tersebut sengaja melakukan ini untuk memberikan kesan seolah-olah ada konflik antar agama dan ini yang harus kita waspadai," tandas Max Donald Aer.

Kapolda menyatakan, kita sudah tahu kasus-kasus di Poso maupun di Ambon yang awalnya terjadi akibat adanya ulah oknum-oknum yang memancing situasi.

"Kasus seperti di Poso atau di Ambon jangan sampai terjadi di sini, yang mulanya dengan adanya perbuatan-perbuatan yang seolah-olah dibikin oleh agama tertentu dan pemukiman agama tertentu yang kemudian ada lagi di tempat agama tertentu lainnya, sehingga ada kesan balas membalas. Padahal pelakunya hanya satu dan saya yakin pelakunya juga orang yang beragama," papar Kapolda.

Untuk mengantisipasi terjadi kasus yang sama, Kapolda mengingatkan masyarakat supaya mengamati dan menjaga lingkungannya masing-masing. "Namun ini harus dilakukan dengan langkah-langkah yang tidak over. Artinya dilakukan secara wajar, jangan sampai ada sweeping-sweeping," pesannya.

Kepada perangkat daerah hingga ke tingkat RT/RW dihimbau untuk kembali menerapkan ketentuan kewajiban melapor apabila ada orang baru yang datang. "Ini adalah salah satu upaya untuk mencegah terjadinya kejadian-kejadian seperti itu," terangnya.

Menurutnya, kehidupan umat beragama di Papua selama ini sudah sangat harmonis. "Selama ini tidak ada gesekan-gesekan dan saya minta hal ini dipertahankan. Masyarakat tidak usah terpengaruh dengan kejadian-kejadian seperti ini, baik dengan membuat statemen atau melakukan reaksi yang seolah-olah ada gesekan antar agama," himbaunya lagi.

Sebab Kapolda yakin bahwa, upaya yang dilakukan dengan menaruh benda mirip bom di dua tempat yang berbeda itu adalah upaya pihak ketiga yang ingin menciptakan situasi tidak kondusif di wilayah Papua ini.

Wakapolda Papua Dilantik

Sementara itu, Kapolda Papua Brigjen Pol. Drs. Max Donald Aer saat upacara pelantikan Wakapolda Papua yang baru, Brigjen Pol. Drs. FR Andi Lolo,SH,MM menyatakan, salah satu faktor yang sangat diperlukan untuk mendukung terselenggaranya kegiatan pembangunan di wilayah hukum Polda Papua (yakni wilayah Papua maupun Papua Barat (IJB)) adalah situasi dan kondisi keamanan yang kondusif.

Sementara di sisi lain, tuntutan masyarakat akan rasa aman dan keadilan terus meningkat, sedangkan kondisi perekonomian belum pulih sepenuhnya, sehingga berdampak pada munculnya berbagai gangguan keamanan yang pada gilirannya bisa mengganggu tatanan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

"Khusus di Papua sendiri, dihadapkan dengan beberapa potensi gangguan keamanan. Antara lain berkembangnya isu pemekaran provinsi maupun kabupaten di beberada daerah, masih adanya sekelompok orang yang ingin memisahkan diri dari NKRI serta perang antar suku di beberapa daerah," katanya.

Oleh sebab itu, kondisi-kondisi semacam itu, lanjut Kapolda, harus dicermati dan dilakukan upaya-upaya yang bersifat antisipatif, preventif, dan persuasive. "Dengan hal ini, saya berharap kehadiran Polri dapat memberikan rasa aman bagi seluruh lapisan masyarakat dengan mengedepankan sikap profesionalisme serta penghormatan terhadap hak asasi manusia," harapnya.

Seluruh anggota Polri Polda Papua, sambungnya, harus menampilkan diri sebagai warga negara yang dapat diteladani dalam sikap, perilaku dan tindakannya, taat hukum serta mengenali dan memahami masyarakat di lingkungan tempat tugasnya, sehingga akan tercipta hubungan yang akrab dan harmonis, antara Polri dan warga masyarakat dengan strategi perpolisian masyarakat yang saat ini sedang dikembangkan.

All Rights Reserved 2004. Cenderawasihpos.com
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/rumah3poka
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044