detikcom, Sabtu, 23/06/2007 23:17 WIB
Harganas di Ambon, SBY Bakal Dihadang Pendemo
Hanafi Holle - detikcom
Ambon - Puncak Hari Keluarga Nasional (Harganas) pada 28 Juni mendatang bakan
digelar di Ambon. Presiden SBY pun dijadwalkan hadir. Namun kehadiran Pak
Presiden bakal dihadang demo.
Ancaman demo datang dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se Maluku,
Organisasi Kepemudaan dan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Maluku.
KNPI pun bertekad menggelar mimbar bebas di depan gedungpemuda Maluku, Jl
Philip Latumahina, Ambon.
"Banyak persoalan Maluku yang musti diketahui Presiden, seperti persoalan
pengungsi yang tak ada habis-habisnya, soal tuntutan provinsi kepulauan, dan
sejumlah kasus korupsi yang tak dapat diungkap aparat penegak hukum di Maluku,"
kata Rovik Akbar Afifudin, Wakil ketua KNPI Maluku, Sabtu (23/6/2007).
Penegasan juga datang dari ketua umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang
Ambon, Boby Tianotak. "Kami akan tetap turun jalan. Sebab berbagai persoalan yang
melilit Maluku, terutama kasus korupsi dan persoalan pengungsi tidak tuntas," ujar
Tianotak.
"Sayang aparat penegak hukum di Maluku mandul. Makanya banyak pejabat dan
pengusaha yang korup tapi selalu lolos dari jeratan hukum," imbuh Tianotak.
Selain mahasiswa dan organisasi kepemudaan, ratusan pengungsi Maluku yang
hingga kini tidak tertangani juga bakal menyambut SBY dengan demo.
"KPM bersama ratusan pengungsi di berbagai tempat yang belum tertangani akan
lakukan aksi demo. Soal penanganan pengungsi di Maluku tak beres," ujar Ketua
Koalisi Pengungsi Maluku (KPM), Pieter Pattiwaelapia.
Menurut dia, tak ada cara lain untuk membenahi kasus pengungsi selain
memberitahukan Presiden. Dengan demikian, Presiden akan tahu bahwa kasus
korupsi di Maluku butuh keseriusan dalam suatu penegakan hukum.
Menyikapi rencana aksi demo, Gubernur Maluku, Karel Alberth Ralahalu, secara
tegas meminta Kapolda Maluku dan Pangdam XVI Pattimura, untuk menghentikan
rencana aksi demo tersebut, termasuk mimbar bebas KNPI. "Saya sudah sampaikan
ke Kapolda dan Pangdam, kalau bisa dihentikan. Jangan sampai mengganggu
keamanan Harganas," tegas Gubernur.
Terkait rencana itu, pengamanan ketat akan dilakukan. Sebanyak 20 ribu personel
polisi dan 1.000 personel TNI akan diterjunkan di titik-titk yang dianggap rawan. "Kami
sudah menentukan titik rawan mana saja yang akan diamankan," ujar Plt Kabit
Humas Polda Maluku, Kompol Djoko Susilo kepada detikcom di Mapolda Maluku, Jl
Rijali Ambon (nvt/nvt)
© 2007 detikcom, All Rights Reserved.
|