The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Harian Ambon Ekspres


Harian Ambon Ekspres, 10-Mei-2007

Polisi Didesak Tangkap Pelaku Peledakan Bom

Harian Ambon Ekspres - Ambon

Ambon, AE.- Meskipun Kapolda Maluku Brigjen Pol Guntur Gatot Setyawan, telah menyakinkan masyarakat Maluku, bahwa polisi dapat mengungkap otak pelaku berbagai aksi teror bom selama dua bulan belakangan ini, namun masih disangsikan oleh Made Rahman Marasabessy, salah satu praktisi hukum. Dia malah balik mempertanyakan pernyataan Kapolda bahwa bom tersebut hanya untuk memberikan rasa takut di masyarakat. "Polisi jangan mengatakan bom ini hanya untuk menciptakan rasa takut di masyarakat. Ini mengecilkan persoalan yang sebenarnya," serunya kepada wartawan, di Pengadilan Negeri Ambon, kemarin.

Untuk mengusut motif kejadian sebenarnya, jelas dia, polisi harus bisa menggunakan ilmu intelijen untuk mengungkap kasus ini. "Kalau hanya sekedar menciptakan rasa takut kepada masyarakat Maluku dan Ambon khususnya, sebenarnya korban tidak perlu ada,"ucapnya.

Namun yang terjadi, dari empat peledakan bom yang terjadi dalam kurun waktu dua bulan terakhir, telah melukai 19 orang, 13 di antaranya dari kasus peledakan bom rakitan di Pelabuhan Yos Sudarso dan enam orang di bom terminal Mardika, Ambon.

Anehnya, sampai sekarang empat kasus ini polisi belum berhasil menangkap pelaku berikut motif sebenarnya. "Saya yakin, masyarakat akan tanyakan itu," tekannya.

Marasabessy berharap, kerahasiaan yang dimiliki pihak kepolisian jangan sampai menghambat masyarakat tidak tahu penanganan kasus ini. Apalagi dari pihak korban. "Kita minta transparansi yang sudah dilakukan Polda harus disampaikan," desaknya.

Ditambahkan lagi, jatuhnya korban menurutnya tidak menutup kemungkinan akan memunculkan rasa dendam di masyarakat.

Yang ditakutkan kata dia, mereka-mereka yang telah ditangkap dalam kasus teroris seperti Arsyad, namun polisi sampai saat ini belum dapat ungkap lagi siapa pelaku setelah Arsyad.

Dikatakan, kerja keras polisi menangkap Arsyad dan belasan tahanan kasus teroris di Ambon, beberapa waktu lalu, itu menunjukkan kepiawaian polisi bahwa ada pelaku-pelaku teroris.

Tapi sangat disayangkan polisi kini tidak mampu mengungkap rentetan kejadian peledakan bom dalam kurun waktu dua bulan terakhir. "Kalau pelaku teroris sudah ditangkap maka analisa intelijen untuk mendeteksi pelaku agak kesulitan.

Kita mau profesionalisme kepolisian harus terjawab dengan melakukan penangkapan sejak dini. Bila polisi tidak mampu mengungkap dan menangkap pelaku maka rasa percaya masyarakat terhadap polisi akan hilang," ingat dia.

''Ini akan menimbulkan rasa tidak percaya masyarakat dua komunitas terhadap kinerja polisi. Jadi pernyataan Kapolda itu harus menunjukkan polisi yang profesional dalam menunjukkan siapa pelaku dan harus bisa menunjukkan standar ilmu intelijen polisi," terangnya. (SAO)

Copyright © Harian Ambon Ekspres
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/rumah3poka
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044