Harian Ambon Ekspres, 16-Apr-2007
Pemuda Bentrok di Urimesing; Letupan Senjata Warnai
Ketegangan, GPK Kota Ambon Tuding ada Skenario Intelijen
Harian Ambon Ekspres - Ambon
Ambon, AE.- Situasi keamanan di Kelurahan Urimesing, Kecamatan Nusaniwe, Kota
Ambon, khususnya di sekitar Jalan Ponegoro, sekitar pukul 23.30 Wit, Sabtu (14/4),
mendadak mencekam. Hal itu menyusul bentrok dua kelompok pemuda akibat salah
paham. Akibat insiden itu, satu unit sepeda motor sempat mengalami kerusakan
lantaran ditendang, sementara warung milik Ma'ruf (41), dirusak Orang Tak Dikenal.
Memberi keterangan kepada Ambon Ekspres, Minggu (15/4) Ma'ruf mengaku, ia
diserang sekolompok OTK yang datang tiba-tiba menggunakan belasan sepeda
motor. Masih menurutnya, saat aksi itu berlangsung terdengar satu kali letupan
senjata api yang menyalak ke udara. ''Selain warung saya dirusak, salah seorang
warga di ponegoro bernama Aminah juga terkena lemparan batu,'' paparnya.
Sementara itu, saksi mata lain yang meminta identitasnya tidak ditulis menyebutkan,
awalnya ia sementara membuang air kecil di samping Jalan Ponegoro, tiba-tiba ada
lemparan batu yang diduga dari arah sekelompok pemuda yang sementara mabuk
tepat di depan SDK Urimesing. Akibatnya, datang sekelompok pemuda lain untuk
menegur, namun terjadi salah paham hingga salah seorang warga bernama Fariz (17)
sempat dipukul.
''Saat itu sempat terjadi adu fisik hingga kelompok pemuda yang datang menegur
kelompok pemuda yang tengah mabuk itu mundur dari lokasi kejadian. Namun,
kelompok pemuda yang mabuk tersebut tiba-tiba datang menyerang. Salah seorang
dari kelompok itu mencabut sangkur dan membanting sepeda motor milik Sertu
Pardi, anggota Korem 151 Binaya yang sementara parkir serta merusak warung milik
Pak Ma'ruf,'' bebernya.
Masih menurut dia, disaat yang sama, salah seorang dari kelompok yang menyerang
itu mencabut pistol dan menembak ke udara. ''Warga yang ada di sekitar lokasi
kejadian saat itu akhirnya lari menyelamatkan diri. Kemudian, datang sejumlah
anggota TNI Yonif 403 yang kebetulan ber-pos di Jembatan Ponegoro, menangkap
pelaku pengrusakan warung Ma'ruf, kemudian diserahkan ke Pomdam XVI/Pattimura
guna diusut lebih lanjut. Beberapa orang warga termasuk saya pergi ke Pomdam
untuk meninta ganti rugi atas semua kerusakan yang ada, namun dijawab orang
tersebut telah dilepas,'' beber saksi mata yang enggan namanya dipublikasikan.
Terkait insiden ini, salah satu tokoh masyarakat Kampung Ponegoro yang juga Ketua
Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK) Kota Ambon, Ir Chalid Turuy menuding ada skenario
oknum intelijen untuk membuat warga resah. ''Dengan kronologis kejadian yang kami
ketahui, maka ada kemungkinan pihak tertentu sengaja menciptakan pra kondisi
menjelang tanggal 25 April untuk mengambil keuntungan. Ini yang kami sesalkan.
Untuk itu, kami himbau dengan sangat agar warga tidak terpancing dengan isu-isu
negatif yang merugikan warga,'' tegasnya.
Di sisi lain, bentrok tersebut dibenarkan Kabidhumas Polda Maluku, AKBP Tomy
Napitupulu. Ia mengaku polisi masih melakukan penyelidikan lanjutan hingga belum
banyak informasi yang bisa diberikan. Meski begitu, ia tegaskan, penyebab insiden
dimaksud akibat orang mabuk. Pada kesempatan itu, dirinya turut membantah ada
anggota kepolisian yang terlibat dalam bentrokan dimaksud dengan melepas
tembakan ke udara menggunakan pistol hingga membuat resah warga.
''Yang benar, saat kejadian berlangsung beberapa saat, datang anggota reserse dan
intel dari Polres Pulau Ambon dan Pp Lease dipimpin Kasat Serse dan Kapolres
untuk melakukan pengamanan. Untuk lebih mengendalikan situasi, maka ada yang
mengeluarkan tembakan peringatan,'' ujarnya menampik. Mengenai sinyalemen pihak
intelijen sengaja bermain menciptakan pra kondisi untuk mengeruk keuntungan, ia
juga membantahnya. ''Itu juga tidak benar. Tidak ada yang main dalam insiden ini,
apalagi polisi. Jadi, semua itu isu menyesatkan. Dengan begitu, saya harapkan
semua pihak bisa menahan diri dengan tidak termakan provokasi,'' ujaranya
menghimbau. (CR3/CEK)
Copyright © Harian Ambon Ekspres
|