HarianKomentar.Com, 24 Maret 2007
Surat wasiat teroris ditemukan Densus 88
Teroris Sleman Pemasok Bom Poso
Aksi terorisme di Poso yang selama ini misteri, makin terkuak satu persatu. Setelah
sejumlah pelakunya tertangkap, kini agen pemasok bom di Poso, terungkap.
Ternyata penyuplainya adalah jaringan teroris di Sleman yang berhasil dibekuk
Densus 88.
"Berdasarkan keterangan para tersangka teror, di-peroleh keterangan bahan peledak
yang digunakan di Poso dan sekitarnya, mereka jaringan. Namanya jaringan, jalurnya
bisa bolak-balik. Mana yang membutuhkan, di-supply," kata Kadivhumas Mabes Polri
Irjen Pol Sisno Adiwinoto di Mabes Polri, Jumat (23/03).
Sementara itu, Densus 88 dan Puslabfor Mabes Polri sendiri menggeledah rumah
Sutarjo, salah satu tersangka teroris yang dibekuk di Sle-man. Di rumah itu polisi
juga menemukan amunisi dan bahan peledak.
Penggeledahan rumah yang beralamat di RT 4 RW 7, dusun Temulus, Desa Pondok,
Kecama-tan Grogol, Sukoharjo itu dila-kukan pada pukul 17.00 WIB hingga pukul
21.00 WIB, Kamis (22/03) lalu. Polisi juga menga-jak serta sejumlah pengurus
kampung, seperti kepala desa, ketua RT dan RW setempat un-tuk menjadi saksi.
Menurut Ketua RT 4 Agus Is-wanto, rumah Sutarjo dalam keadaan kosong. Selama
ini Su-tarjo dan keluarganya tinggal di rumah mertuanya yang juga berada di Dusun
Temulus.
"Saat penggeledahan istri Sutarjo, Sri Suyani, juga dimin-ta datang. Tapi dia menolak
hadir," kata Agus. Menurut Agus, dalam penggeledahan itu polisi menemukan
sejumlah barang berbahaya seperti, 550 gram TNT, satu jeriken cairan (belum
diketahui jenisnya), satu kantong detonator, 2 magazin 2 senpi laras panjang, dan 2
senpi laras pendek.
"Senpi dan magazin disita dari lemari. Sedangkan TNT dan cairan itu ditemukan di
rak dapur," tutur Agus. Sutarjo di-duga salah satu anggota kom-plotan teroris yang
ditangkap di Sleman Yogyakarta. Kediaman Sutarjo diketahui berdasarkan nomor
sepeda motor Honda Supra AD 3701 AT yang di sita dari lokasi penyergapan.
Menariknya, selain menemu-kan senjata api dan bahan peledak, Densus 88 Mabes
Polri juga menemukan surat wasiat Sutarjo. Surat berisi 7 butir pesan itu ditulis
dengan tulisan tangan. Hal tersebut diung-kapkan Agus Iswanto, Ketua RT 4, Dusun
Temulus, Desa Pon-dok, Kecamatan Grogol, Suko-harjo. Agus menjadi saksi dalam
penggeledahan yang dilakukan tim Densus 88 Mabes Polri.
"Dalam surat wasiat tersebut ada 7 butir pesan Sutarjo. Tapi yang saya ingat cuma
dua," ujar Agus di saat ditemui wartawan, kemarin. Dua butir wasiat Sutarjo itu
adalah: 1. Andai saya mati, istriku jangan bingung. Dan anak-anak biarkan
menentukan hidupnya sendiri. 2. Andai aku mati belum beristri, seluruh hartaku aku
serahkan kepada adik-adikku.
Mengenai sosok Sutarjo, Agus mengatakan, pria tersebut selama ini sangat tertutup.
Dia jarang sekali bergaul dengan sesama warga Dusun Temulus. Berbagai
aktivitasnya lebih banyak dilakukan di luar desa.
"Baru setahun belakangan ini dia agak mau berbaur dengan warga. Sedangkan
istrinya sama sekali tidak pernah berkomunikasi dengan warga," ujar Agus.
Untuk menafkahi keluarga-nya, Suparjo sehari-hari mem-buka bengkel sepeda.
Sesekali dia juga mengisi berbagai fo-rum pengajian sebagai pence-ramah. (dtc/zal)
© Copyright 2003 Komentar Group. All rights reserved.
|