Harian Marinyo, 11-Mei-2007
Teror Bom di Ambon Plaza Isinya Singkong
Harian Marinyo - Ambon
Ambon, Marinyo. - Menyusul terjadinya aksi teror bom disejumlah lokasi di Kota
Ambon, hingga merangsek ke Maluku Tengah, Rabu kemarin sekitar pukul 01.15 Wit
teror bom kembali dilakukan orang tak dikenal di depan Pertokoan Ambon Plaza
(Amplaz). Aksi teror itu berupa sebuah benda dalam bungkusan plastic yang
diletakan didalam sebuah helm.
Namun setelah Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) Brimobda Polda Maluku turun
ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan melakukan penyelidikan, ternyata isi
bungkusan dam tas kresek tersebut adalah singkong, atau biasa disebut orang
Ambon, Kasbi. Karena isinya hanya singkong, sehingga pihak kepolisian tidak
melanjutkan peyelidikan. Namun sebelumnya seorang saksi yang saat itu melihat
ada seorang pria meletakan bungkusan dalam helm tersebut, akhirnya diperiksa.
Dari laporan yang masuk ke Polda Maluku, kemarin menyebutkan bahwa kejadian itu
berawal ketikaketika Darfan Marasabessy, 33, yang adalah petugas keamanan
Ampalz melihat seorang pria dengan mengenderai sepeda motor No. DE 3359 AG
berhenti di Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan meletakan sebuah benda atau
bungkusan didalam helm berwarna hitam.
Setelah meletakan benda tersebut, pria teresebut meyalakan sepeda motornya dan
langsung meninggalkan TKP. Karena merasa curiga dengan benda tersebut, saksi
kemudian melaporkannya ke pihak kepolisian.
Tak lama, sekitar pukul 02.00 Wit, petugas Kepolisian dari Polres Pulau Ambon dan
Pulau-pulau Lease turun kelokasi dan mengamankan TKP dengan memasang Police
Line untuk selanjutnya membuat laporan serta mengamankan barang bukti berupa
satu buah helm dan satu buah plastic.
Sesaat kemudian Tim Jihandak Brimobda Polda Maluku datang ke TKP dan
mengamankan benda mencurigakan tersebut. Setelah diselidiki, ternyata benda yang
sebelumnya dicurigai bom, tenyata adalah singkong.
Kepala Bidang (Kabid) Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Maluku, AKBP Tommy
W. Napitupulu yang dikonfirmasi wartawan di Markas Polisi Daerah (Mapolda)
Maluku, kemarin membenarkan kejadian tersebut. Bagi dia tindakan melapor ke
petugas keamanan adalah respon dari warga masyarakat jika melihat ada benda yang
mencurigakan.
"Itu respon warga setelah dia melihat ada benda yang mencurigakan, sebab waktu
belakangan ini ada kejadian teror bom, sehingga masyarakat waspada dengan hal-hal
seperti ini, "ungkap Juru Bicara Polda Maluku ini.
Kendati benda tersebut bukan bom, namun Gunawan, salah satu warga yang berada
di Ampaz meminta aparat keamanan terus mengefektifkan dan memaksimalkan
intelijennya agar dapat mengungkapkan berbagai kasus peledakan dan teror yang
terjadi belakangan ini.
"Kalau intelijen bekerja optimal, saya yakin pasti kasus-kasus peledakan bom ini
dapat terungkap dan masyarakatakan hidup dalam suasana aman tentram tanpa ada
rasa was-was atau takut, "kata Gunawan. Sebab kalau tidak, menurut dia
masyarakat tetap merasa takut, padahal masyarakat setiap hari harus menjalankan
aktifitasnya untuk mencari nafkah hidup setiap hari. (M-8/M-21)
Copyright © Harian Marinyo Ambon
|