The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Harian Marinyo


Harian Marinyo, 16-Apr-2007

58,671 KK Pengungsi Sudah Ditangani Dinsos Provinsi

Harian Marinyo - Ambon

Ambon, Marinyo - Dari tahun 2002 hingga 2006, tercatat Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Maluku telah menyelesaikan hak dari 58,671 kepala keluarga (KK) pengungsi di Maluku dalam bentuk pemberian penggantian Bahan Bangunan Rumah (BBR) Sedangkan sisa pengungsi lainnya yakni kurang lebih 79,447 KK nantinya akan diserahkan ke kabupaten/kota untuk ditangani.

"Sejak tahun 2002 hinga 2006 kemarin, Dinsos telah menyelesaikan sekitar 58,671 KK pengungsi dalam pemberian penggantian BBR, sedangkan dari Dinas PU dan Nakertrans keseluruhan, tiga dinas mencapai 79 447 KK ini yang akan diserahkan nanti kepada pihak kabupaten/kota," demikian penjelasan Kadis Sosial Provinsi Maluku, dr Fenno Tahalele saat hearing, bersama Komisi D DPRD Maluku, Sabtu (14/4) di Baileo Siwalima-Karpan.

Dikatakan, untuk 79,447 KK ini yang seharusnya sudah dimulai dengan program pemberdayaan pengungsi. Namun, karena penuntasan pengungsi ini belum selesai, menyebabkan program-program pemberdayaan belum maksimal.

Masih kata Tahalele, dari data yang harus diselesaikan, itu sekitar 8,569 KK, dan yang terbanyak itu berada di Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), dan Kota Ambon. Namun, lagi-lagi data ini harus diverifikasi."Saya berharap setelah kita memverifikasi data yang diusulkan delapan ribu lebih ini, itu akan mendapatkan angka yang jauh dibawah itu. Karena pengalaman kami, tahun 2006 yang diusulkan 3,850 KK untuk diselesaikan, tetapi setelah melalui verifikasi lapangan dan verifikasi data base, kita bisa saveing sekitar 10 persen," ujar Tahalele.

Sementaa itu, menyangkut program pemberdayaan eks pengungsi, kata mantan Wakil Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku ini, jika dilihat dari total pengungsi yang sudah diselesaikan maka masih dibawah 10 persen. Ini berarti, masih jauh dari target kita, dan diharapkan dalam tahun 2007 jika diperjuangkan dengan dana-dana tambahan dari Departemen Sosial (Depsos), maka ini bisa dinaikan sekitar 50 persen untuk diberdayakan.

Pemberdayaan ini, lanjut Tahalele, sangat penting untuk mencegah timbulnya masalah-masalah sosial lainnya. Untuk pemberdayaan ini, diakuinya, ada kesenjangan dalam hal implementasinya. Kesenjangan ini yang akhirnya berdampak pada salah sasaran."Program-program KUBE yang tidak jalan, ini akibat dari proses pendampingan yang yang tidak mendapatkan porsi yang kita inginkan,"jelas Tahalele, sembari menambahkan, proses pendampingan ini adalah semacam pra kondisi untuk menyiapkan masyarakat menerima bantuan yang akan turun. (M11)

Copyright © Harian Marinyo Ambon
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/rumah3poka
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044