KOMPAS, Rabu, 04 April 2007
Struktur JI Lebih Ringkas
Yogyakarta, Kompas - Struktur baru Jemaah Islamiyah, yang disangka terlibat
sejumlah kegiatan terorisme, lebih ringkas. Fokus kekuatan terletak di level
operasional yang dijalankan divisi syariah atau qoriyah atau askariy atau kemiliteran.
Level ini di bawah kepemimpinan Abu Dujana alias Pak Guru, alias Marsum.
"Mereka melakukan latihan di gunung-gunung atau di laut, seperti Gunung Sumbing
dan Laut Waleri. Latihan dipimpin langsung Abu Dujana," kata Komandan Satuan
Tugas Antiteror Markas Besar Polri Brigadir Jenderal (Pol) Suryadarm! a Salim di
Markas Satuan Brimob Polda DI Yogyakarta, Selasa (3/4), menjelang
pemberangkatan tujuh pelaku teror ke Jakarta.
Susunan itu disahkan di Wates, Yogyakarta, Agustus 2006, dan dihadiri Abu Dujana,
Kholis, Said alias Edi, dan Ayyasy. Wilayah gerakan semula disebut wakalah, kini
menjadi ishobah, yakni Ishobah I Solo, Ishobah II Semarang, Ishobah III Surabaya,
dan Ishobah IV Jakarta.
Dari delapan tersangka yang diringkus polisi, hampir semua terlibat langsung dalam
kelompok Dujana dan struktur tersebut. Maulana alias Kholis adalah pemimpin
askariy (semacam komandan peleton) di Ishobah III Surabaya. Achmad Sahrul Uman
alias Doni adalah anak buah Kholis.
Sarwo Edi alias Said adalah pemimpin Ishobah II Semarang. Mujadid alias Brekele
dan Agus Suryanto (almarhum), anak buah Sarwo Edi. Ayyasy, Sikas, dan Ahmad
masuk divisi logistik, mengumpulkan bahan peledak. Kini puluhan anggota lainnya
masih dikejar polisi. Seluruh divisi bertanggung jawab pada Dujana.
Jaringan ini tengah menyusun kekuatan dengan cara merekrut, membaiat, melatih,
dan mengumpulkan persenjataan.
Rektor UKSW jadi target
Sesuai bukti-bukti yang ditemukan di Jalan Lingkar Utara, Sleman, 20 Maret lalu,
target operasi JI tak lagi acak. Di antaranya Rektor Universitas Kristen Satya Wacana
(UKSW) Salatiga serta sejumlah jaksa dan hakim di Jawa Tengah, yang pernah
menangani kasus terorisme.
Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah Moch Ismail soal ini mengatakan, "Saya
belum tahu kalau seperti itu. Semoga saja tidak ada." Kini dia dikawal polisi dan
petugas kejaksaan.
Rektor UKSW Kris Herawan Timotius mengatakan, posisinya sebagai tokoh publik
bisa saja menyebabkan dia menjadi sasaran teror.
Kasus asasinasi-pembunuhan nonacak sudah terjadi di Lembang, Jawa Barat,
terhadap seorang penginjil tahun 2006. Pelakunya sempat lari ke Ambon dan kini ada
di Lembaga Pemasyarakatan Nusa Kambangan.
Dalam dokumen itu terdapat rencana teknis, di antaranya menggali informasi
mengenai UKSW dari satpam, dengan alasan keponakan tersangka akan masuk
kuliah tahun depan.
Juga ditemukan, Syaiful Anam (27) alias Mujadid alias Brekele terlibat bom Tentena
dan peledakan bom Kedutaan Besar Australia, serta perampokan gaji pegawai di
Poso. (SF/AB1/HAN/WER)
Copyright © 2002 Harian KOMPAS
|