KOMPAS, Selasa, 08 Mei 2007
Kendala Investasi
Enam Perusahaan Perikanan Tinggalkan PPN Ambon
Ambon, Kompas - Enam perusahaan perikanan sejak Maret lalu meninggalkan
Pelabuhan Perikanan Nusantara atau PPN Ambon, Maluku. Mereka pindah ke Tual
dan Benjina karena daerah itu dekat dengan lokasi penangkapan ikan di Laut Arafura
dan industri pengolahan ikan.
Frits Penehas Lesnussa, Kepala PPN Ambon, Senin (7/5), mengatakan, pindahnya
enam perusahaan perikanan itu diikuti 113 kapal penangkap ikan, penangkap udang,
dan kapal ekspor. Kapal-kapal tersebut kini berpangkalan di Benjina, Kabupaten
Kepulauan Aru, dan Tual, Kabupaten Maluku Tenggara.
"Perusahaan-perusahaan itu akan mendirikan industri pengolahan di Benjina dan Tual
sebagai syarat peraturan menteri (tentang usaha perikanan tangkap). Di Ambon lahan
sangat terbatas sehingga tidak menarik untuk investasi," kata Frits.
Kepindahan kapal-kapal ke Tual dibenarkan pula oleh Kepala PPN Tual Jantje Patty.
Sejumlah perusahaan dari Ambon telah memindahkan pangkalannya ke Tual dan
akan mendirikan industri di lahan 10 hektar yang disediakan.
"Dari sisi efisiensi operasional, Tual lebih dekat dengan fishing ground. Waktu
tempuhnya hanya sekitar 12 jam. Kalau dari Ambon ke Laut Arafura, butuh waktu 36
jam," ujar Jantje.
Perusahaan perikanan yang masih bertahan di PPN Ambon adalah yang wilayah
penangkapannya di Laut Seram dan Banda. Pada umumnya perusahaan tersebut
sudah memiliki industri pengolahan di sana. (ANG)
Copyright © 2002 Harian KOMPAS
|