KOMPAS, Selasa, 20 Maret 2007
Musim Hujan
Mulai Banyak Genangan di Ambon
Ambon, Kompas - Genangan air di jalan-jalan di Ambon, Maluku, mulai terjadi seiring
datangnya musim hujan. Genangan terjadi karena saluran drainase tersumbat
sampah dan endapan lumpur.
Minggu (18/3) petang ketika hujan lebat kurang dari satu jam jalan-jalan di Kota
Ambon mulai tergenang air.
Di Jalan AY Patty, Dr Sam Ratulangi, dan AM Sangadji, genangan air masuk ke
rumah dan toko. Trotoar pun tergenang. Penarik becak tak bisa menembus genangan
setinggi 30 cm-50 cm.
Ferdy Amus, karyawan Rumah Makan King, mengatakan, banjir selalu terjadi setiap
musim hujan. Saat puncak musim hujan Mei-Juni hujan turun tiap hari dan air bisa
merembes dari lantai. "Akibatnya, penghasilan warung turun karena sepi pembeli,"
kata Ferdy, kemarin.
Abraham Tulalessy, pengamat lingkungan dari Universitas Pattimura menilai banjir
disebabkan saluran drainase yang tidak berfungsi maksimal, rusaknya daerah
tangkapan air, dan pengelolaan sampah yang buruk. Ketiga faktor itu harus ditangani
secara terintegrasi bila Ambon ingin terbebas dari banjir. "Elevasi kota Ambon ini
hampir rata dengan muka air laut," katanya.
Konversi daerah tangkapan air menjadi permukiman harus dihentikan. Limpasan
permukaan dari bukit memperparah kondisi pada lima tahun terakhir. Lumpur hasil
erosi menyebabkan pendangkalan selokan.
Dia menegaskan, Pemkot Ambon harus memulai gerakan sumur resapan untuk
mengurangi volume limpasan permukaan. Gerakan itu sekaligus untuk konservasi air
tanah. (ANG)
Copyright © 2002 Harian KOMPAS
|