KOMPAS, Kamis, 29 Maret 2007
Jalan-jalan di Halmahera Rusak Parah
Jailolo, Kompas - Ruas jalan sepanjang delapan kilometer antara Sidangoli dan Jailolo
serta 30 kilometer antara Jailolo dan Ibu, Halmahera Barat, Maluku Utara, saat ini
rusak parah. Badan jalan berlubang-lubang, bahkan ada yang dalamnya hingga satu
meter. Akibatnya, lalu lintas tidak lancar dan sering terjadi kecelakaan.
Di ruas jalan Sidangoli-Jailolo, kerusakan terdapat di Gunung Manyasal, Desa
Hukumatiti, Jailolo Selatan. Dari arah Jailolo, ruas jalan yang rusak mulai dari
tanjakan Gunung Manyasal hingga turunan di baliknya. Di tanjakan pertama, badan
jalan yang bisa dilalui menyempit karena sebagian berlubang-lubang dengan
kedalaman 0,5 meter sampai 1 meter.
Kerikil-kerikil yang lepas dari lubang-lubang jalan aspal menyebabkan kendaraan roda
dua rawan tergelincir. "Saat turun hujan, jalan ini sangat berbahaya karena licin.
Sepeda motor bisa jatuh. Sudah banyak pengendara sepeda motor yang jatuh di jalan
ini akibat tergelincir," kata Idham, tukang ojek yang biasa melayani rute
Jailolo-Sidangoli, Selasa (27/3).
Ridwan, tukang ojek lainnya di Jailolo, menambahkan, kerusakan jalan itu sudah
terjadi sejak tahun 1998. Hingga saat ini kerusakan jalan kelas provinsi tersebut
belum diperbaiki.
Kerusakan jalan juga terjadi di ruas Jailolo-Ibu. Jalan sepanjang 73 km itu
berlubang-lubang. Jalan tingkat kabupaten itu merupakan jalur utama untuk
mengangkut kopra dari Kecamatan Ibu, Ibu Selatan, dan Ibu Utara.
Di Nias
Kerusakan infrastruktur juga dikeluhkan warga Nias, Sumatera Utara. Kondisi jalan
provinsi dari Gunungsitoli menuju Tuhemberua di Utara Pulau Nias, misalnya, kini
parah dan memprihatinkan. Selain itu, hampir semua jembatan di ruas jalan tersebut
rusak dan membahayakan pengendara.
Kerusakan terparah tampak di ruas jalan antara Kecamatan Tuhemberua hingga
Kecamatan Sawo. Sedikitnya ada lima jembatan di ruas ini yang dalam kondisi rusak
parah dan fondasinya miring. Jembatan Sungai Alo'oa di Desa Banuagea, Kecamatan
Tuhemberua, bahkan berlubang di sana-sini. Lubang di jembatan beralas kayu itu
menganga hingga diameter 50 sentimeter.
Proyek pengerjaan rehabilitasi jalan oleh Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi
NAD-Nias baru di beberapa ruas, terutama yang masih berada di pinggiran kota
Gunungsitoli, ibu kota Kabupaten Nias. Kerusakan jalan yang semakin mendekati
arah pedalaman masih belum dikerjakan.
Kepala Desa Sisarahili Teluk Siabang, Kecamatan Sawo, Manueli Telaumbanua,
mengatakan, kondisi jalan yang seperti itu membuat warga kesulitan memasarkan
hasil pertanian mereka. (BIL/ANG)
Copyright © 2002 Harian KOMPAS
|