The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

KOMPAS


KOMPAS, Jumat, 30 Maret 2007

Terorisme

Misterius, Pemindahan 16 Napi ke Nusakambangan

Ternate, Kompas - Pemindahan 16 narapidana kasus terorisme dari Ambon ke Nusakambangan, Kamis (29/3), dinilai misterius. Pihak rumah tahanan (rutan), kepolisian, dan keluarga terpidana mengaku tidak tahu tentang pemindahan itu. Pihak rutan dan keluarga terpidana hanya tahu para terpidana dijemput oleh Detasemen Khusus 88 Kepolisian Daerah Maluku untuk dicek kesehatannya.

Para terpidana kasus terorisme yang dipindahkan dari Rumah Tahanan Waiheru adalah Asep Jaja, Abdullah Umamite, Zainudin Asel, Hasanuddin Muchtar, Rusliamiludin, dan M Saleh. Sementara dari Lembaga Pemasyarakatan Waiheru adalah Ongen Pattimura, Fatur Syamsudin, Edy Ghozali, Samsul Bahri Sangaji, Ismail Yamsehu, Erwin Wakano, Hardi Tuasikal, Talipati, Ridwan Lestaluhu, dan Sueb.

Kelompok Asep Jaja dan Abdullah Umamite dinyatakan bersalah dalam kasus penembakan anggota Brimob di Loki, Seram Bagian Barat, yang menyebabkan lima orang tewas. Kelompok Ongen Pattimura dinyatakan bersalah dalam kasus penyerangan Vila Karaoke di Hative Besar, Ambon.

"Mereka akan dipindahkan ke mana, saya tidak tahu. Saya hanya tahu mereka dijemput oleh Densus 88 untuk pemeriksaan kesehatan. Tetapi, kok tiba-tiba dipindahkan. Sampai siang ini juga belum ada pemberitahuan," kata Muhammad Anwar, Kepala Rutan Kelas 2A Waiheru.

Anwar mengatakan, enam tahanan di Rutan Waiheru dijemput Densus 88 Polda Maluku pada Rabu pukul 10.00 WIT.

Pihak keluarga para terpidana juga bingung karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya. Mereka yang datang ke Markas Samapta Polda Maluku sempat emosi karena tidak diperbolehkan bertemu dengan keluarga yang akan dipindahkan itu.

Ayu, istri Ongen Pattimura, menilai pemindahan itu tidak adil karena sangat mendadak dan tak ada pemberitahuan sebelumnya. Ia bertambah kesal karena sangat sulit menemui suaminya, untuk sekadar mengucapkan perpisahan. Keluarga terpidana berdatangan ke Markas Samapta Polda Maluku dari pagi hingga siang. Mereka diperiksa ketat dan baru diizinkan bertemu dengan para napi menjelang keberangkatan.

Pada Kamis sore, ke-16 napi itu tiba di Yogyakarta dan ternyata langsung dibawa ke LP Wirogunan, Yogyakarta, dengan pengawalan ketat. Menurut Kepala Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia DIY Ririm Djati Perbawani, pemindahan napi adalah hal biasa dan tidak ada maksud tertentu.

Ia mengaku sudah diberi tahu soal pemindahan itu, tetapi tidak tahu ke mana pemindahan selanjutnya. (ang/wer)

Copyright © 2002 Harian KOMPAS
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/rumah3poka
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044