Media Indonesia, Sabtu, 03 Maret 2007 14:20 WIB
Polisi Harus Bongkar dan Tangkap Pelaku Bom Ambon
Penulis: Ferdiansah
[PHOTO: SELIDIKI TKP: Aparat kepolisian sedang menyelidiki tempat kejadian
perkara (TKP) ledakan bom di pintu masuk Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon, Sabtu.
13 orang cedera akibat peristiwa tersebut. AFP/YUPI]
BOGOR--MIOL: Pihak kepolisian Ambon diminta membongkar dan menangkap
pelaku pemboman di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon yang melukai 13 orang sipil,
Sabtu. Pihak kepolisian diminta tidak menghadirkan kambing hitam karena tidak
menyelesaikan masalah.
Demikian diungkapkan oleh Ketua Majelis Perwakilan Rakyat (MPR) Hidayat Nur
Wahid dan anggota Komisi III dari Fraksi PAN Patrialis Akbar di sela sosialisasi UUD
1945 hasil amandemen di Cisarua, Bogor, Sabtu.
Menurut Hidayat, pelaku pemboman di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon harus
ditangkap dengan cepat tanpa harus menimbulkan adanya kambing hitam.
"Jangan dibiarkan mengambang apalagi hanya menghadirkan kambing hitam. Karena
kalau begitu masalah pemboman tidak akan selesai. Pelakunya akan beraksi terus,"
kata Hidayat.
Dia menambahkan, sebaiknya polisi di Ambon menjadi ujung tombak penyidikan.
Tapi, apabila tidak berhasil membuka kasus itu dengan tuntas bisa dipanggil bantuan
ahli yang profesional dalam mengungkap kasus pemboman.
"Apakah terkait dengan terorisme atau bukan harus dibongkar dan ditangkap
pelakunya agar bisa dihukum sesuai peraturan yang berlaku," tegas Hidayat.
Sedangkan Patrialis Akbar menyatakan, seharusnya pihak intelijen bisa lebih
berperan dalam menangkal terjadinya pemboman di Ambon.
"Daerah itu kan baru reda dari konflik. Seharusnya pengawasan sosial harus lebih
ditingkatkan oleh pihak intelijen sehingga pemboman yang bisa menimbulkan konflik
baru bisa dihindarkan. Inilah kelemahan intelijen Indonesia," ujar Patrialis.
Karena itu, tambahnya, ke depannya pihak intelijen kepolisian, Badan Intelijen
Nasional (BIN), dan Intelijen TNI seharusnya bisa bekerja sama dengan maksimal
dalam melakukan perlindungan terhadap masyarakat.
"Jangan terus timbul konflik di negeri ini, itu harus dicegah," tegas Patrialis.
(Far/OL-03)
Copyright © 2006 Media Indonesia. All rights reserved.
|